BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Jumlah pelanggan PLN 2018 meningkat hingga 6 persen dibanding pada 2017 yang hanya sekitar 0,2 persen. Hal itu disampaikan Manager Area PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Balikpapan Ahmad Syauki.
“Dari segi konsumsi, otomatis dengan pertumbuhan yang tinggi, konsumsi masyarakat juga naik seperti mulai memberi peralatan elektronik atau membeli properti,” ujarnya
Menurutnya, sektor industri dan bisnis menjadi penyumbang yang tertinggi dalam pengunaan listrik di Kota Balikpapan, dibanding rumah tangga yang hanya 2 persen. Hal itu karena lebih murah menggunakan listrik PLN dari pada menyediakan sendiri.
“Bahkan beberapa industri yang memproduksi listrik sendiri seperti Pertamina, kini kembali menggunakan PLN karena lebih murah ketimbang produksi sendiri,” ujarnya.
“Sektor bisnis seperti perhotelan, tingkat huniannya sudah jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Ditambah adanya beberapa hotel yang baru beroperasi,”
Dia mengakui, memang pertumbuhan pelanggan di Kota Balikpapan memang tidak terlalu signifikan, bahkan cenderung stagnan. Pasalnya, karena hamper harus seluruh wilayah sudah teraliri listrik, khususnya rumah tangga.
“Namun pertumbuhannya stagnan karena memang hampir seluruh kota Balikpapan sudah teraliri listrik,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, saat industry pertambangan lesu akibat harga migas dan batubara anjlok, juga mempengaruhi penggunaan listrik. Karena kata dia, pertumbuhan pelanggan identik dengan pertumbuhan ekonomi.
“Jadi, ketika ekonomi turun maka kebutuhan konsumsi masyarakat juga menurun. Bisa jadi karena berhemat,” ujarnya.
“Karena kurangnya permintaan barang sehingga industri pertambangan juga mengurangi produksinya. Alhamdulillah, tahun ini mulai mengalami peningkatan. Mungkin seiring dengan membaiknya harga batubara.”