BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Salah satu yang akan dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan pada 2019 untuk menekan angka kemiskinan yakni dengan menciptakan lapangan kerja. Karena salah satu penyebab kemiskinanadalah jumlah pengangguran yang tinggi.
Angka pengangguran di Kota Balikpapan memang cukup tinggi dalam tiga tahun terakhir yakni 2016-2018 pasca anjloknya harga batubara yangmembuat banyak perusahaan gulung tikar sehingga terjadi pemutusan hubungankerja (PHK) oleh sejumlah perusahaan.
Meski diakuinya Balikpapan yang hanya sebagai pendukung dalam hal pertambangan, namun adanya pemutusan hubungan kerja berpengaruh pada meningkatnya pengangguran di Balikpapan. Meskipun ada pesangon, namun akhirnya jika lama menganggur mengarah pada kemiskinan.
“Sebenarnya kemiskinan di Balikpapan ini jauh di bawah rata-rata nasional. Angka pengangguran di kota Balikpapan pada tahun ini lebih dari 10 persen,” ujar Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
“Sementara untuk angka kemiskinan mencapai 2 persen. Makanya 2019 kita jadikan tahun ekonomi kreatif sebagai bagian dari upaya meningkatkan industri pariwisata,”
Pasalnya kata Rizal, ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu solusi untuk menekan angka kemiskinan
Menurut dia, hampir 60 persen turis yang ke Kaltim melalui Balikpapan. Maka hal ini bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif.
Karenanya kata dia, mereka yang menganggur ataupun korban PHK bisa memanfaatkan peluang dengan menjadi pelaku UMKM melalui pengembangan ekonomi kreatif, dengan menggandeng anak-anak muda yang menggandrungi pembuatan aplikasi dan kreativitas kaum ibu dalam industri kriya.
“Anak-anak muda di kota kita ini banyak yang kreatif dan menggandrungi pembuatan aplikasi berbasis online. Ada juga yang usaha di bidang kuliner dan kriya,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Balikpapan Tirta Dewi menuturkan, peluang kerja sebenarnya masib terbuka yakni melalui proyek perluasan areal kilang pengolahan minyak Pertamina atau Refinery Development Master Plan (RDMP).
“RDMP itu kan proyek nasional yang dilakukan di kota Balikpapan. Tentunya itu bisa menjadi peluang dan pencari kerja harus punya daya saing. Kami yakin tenaga kerja di sini juga punya kesempatan,” ujarnya.
“Dari 950 tenaga kerja se Kaltim yang menjadi peserta pelatihan, Alhamdulilah, ada 400-an tenaga kerja lokal yang berpeluang untuk direkrut sebagai pekerja Pertamina dan bahkan 12 orang telah mendapatkan penempatan.”