BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- BPJS Ketenagakerjaan sedang mengusulkan perubahan besaran manfaat yang diperoleh bagi peserta bila mengalami kecelakaan atau kematian.
Salah satu usulan yang diajukan yakni santunan bagi peserta yang meninggal mendapatkan jaminan kematian yakni sekarang ini Rp24 juta diusulkan menjadi Rp30 juta. Selain itu juga memberikan bea siswa bagi dua anak hingga kuliah S1.
Hal ini dibeberkan Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan Heru Prayitno dalam Media Gathering BPJS Ketenaga kerjaan Kalimantan di Jatra, Senin petang (4/6/2018).
“Ini untuk mencegah kemiskinan karena kalau tidak ada jaminan, santunan dan perhatian keluarga yang dtinggalkan akan mengalami kesulitan,” katanya dalam paparanya.
Heru menjelaskan baik peserta Pekeerja penerima upah (PPU) maupun Pekerja bukan penerima upah (PBPU) sama-sama mendapatkan manfaatkan yang sama.
“Manfaat banyak sekali ada Jaminan Kecelakaan kerja, Kematian, Hari tua dan Pensiun baik peserta pekerja formal maupun non formal manfaat sama tidak dibedakan dan nominal sama hanya perbedaan di manfaat santunan saja. Misalnya pekerja yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja itukan 48 kali gaji kalau PBPU itu gajinya Rp1 juta berarti Rp48 juta dia dapat. Terus biaya pemakaman, uang duka, pengobatan itu sama,” jelasnya.
“Bagi peserta PBPU (non formal) cukup membayar Rp36.800 dapat tiga manfaat,” sambungnya.
Karena itu pihaknya mendorong perusahaan maupun pekerja bukan penerima upah bisa segera mendaftarkan diri. Sebab ini merupakan jaminan yang ditujukan kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Jadi prinsipnya sama gotong royong. Dari statusnya cleaning service sampai direktur sama nggak dibedakan manfaatnya,” tandasnya.
Heru membeberkan per April 2018, pekerja penerima upah berjumlah 2.433.140 pekerja dengan jumlah perusahaan 42 ribu lebih. Sedangkan jumlah pekerjaa non formal atau PBPU berjumlah 2.43.488 pekerja.
“Namun untuk perusahaan aktif berjumlah 32.065 perusahaan dengan peserta 1,2 juta lebih sedangkan non formal berjumlah 148 ribu lebih, Jasa kontruksi 525.252 perserta. Secara total baru 1,8 juta lebih atau 35 persen,” ungkapnya.