Kenaikan Tarif Kargo Bakal Berpengaruh Pada Harga Daging Ayam Segar

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com —Kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU) pada penerbangan domestik menjadi sorotan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Pasalnya kenaikan tarif ini yang memicu perusahaan pengiriman barang turut menaikan biaya pengiriman barang.

“Jadi semua penerbangan menaikkan tarif SMU alasannya karena faktor Avtur naik, dolar naik, itu yang mereka bilang. Garuda dia tahun 2018 sudah empat kali naik. Lion Air dua kali mungkin naiknya. Tapi efektifnya sama perusahaan pengiriman seperti JNE mulai menaik kan itu Januari 2019,” kata Kepala Kantor Perwakilan Daerah KPPU Balikpapan Abdul Hakim Pasaribu disela-sela sidak sembako (21/2).

Dari pantauan KPPU, kenaikan tarif kargo perusahaan pengiriman barang mencapai 120 sampai dengan 150 persen. Tentu saja komoditi pangan luar daerah yang masuk ke Balikpapan juga akan berpengaruh dari segi harga jual di pasaran.

Saat ini, komoditi pangan yang masih didatangkan dari luar daerah melalui jalur udara adalah Day Old Chicken (DOC) atau anak ayam umur satu hari. Sejauh ini, bibit ayam masih didatangkan dari Surabaya Jawa Timur. Selanjutnya peternak di Balikpapan hanya membiakkan anak ayam tersebut hingga usia ayam layak untuk dipasarkan dan dikonsumsi.

“Usia pembiakan DOC biasanya selama empat bulan. Artinya kalau sekarang baru datang dengan biaya tarif baru. Nanti saat menjelang puasa dan lebaran bisa naik. Itu yang kita antisipasi. Seperti yang saya bilang tadi, kenaikan kargo itu bisa jadi harga pangan kita berpotensi naik,” ujarnya.

Sementara komoditi pangan lainnya seperti sayur, ikan dan cabai yang turut didatangkan dari luar daerah sejauh ini dipastikan aman. Sebab komoditi tersebut didatangkan melalui transportasi laut. Namun patut diwaspadai juga jika harga daging ayam segar naik dipasaran, akan mempengaruhi komponen-komponen lainnya.

Baca juga ini :  PSSI Berharap Laga Kandang Timnas di Piala AFF Dihadiri Penonton

Abdul Hakim berharap angkutan laut tidak ikut-ikutan latah dengan menaikan tarif muatan. Khususnya yang memuat kebutuhan pokok bahan makanan.

“Harapan kami khusus wilayah Kalimantan Timur kan kita banyak dari luar. Mudah-mudahan angkutan laut tidak mengalami kenaikan tarif. Kalau cabai juga masih banyak pakai kapal laut. Mereka datang dari Sulawesi. Jadi nggak pakai pesawat. Kalau pakai pesawat ongkosnya jatuhnya mahal,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.