BALIKPAPAN, INIBalikpapan.com— Partai Demokrat terbuka bagi siapapun untuk mendaftarkan diri menjadi balon wali kota atau wakil wali kota pada pilwali Balikpapan 2020. Partai Demkrat sebagai partai nasionalis –Religius, proses pembukaan pendaftaran bakal calon ini mengikuti AD ART partai.
Ketua DPC Demokrat Abdul Gafur Mas’ud menyatakan syarat mendaftar adalah keberanian disamping pemenuhan syarat administrasi lain, juga amanah.
Dia mempersilahkan kepada calon untuk datang tidak memandang persaudaran, atau pertemanan yang terpenting adalah berani mendaftarkan diri.
“Saya bilang harus berani. Berani datang kesini tidak bisa lisan harus datang kesini karena ini bukan membahas pertemanan, persaudaraan atau perkawanan. Kita membuat komitmen untuk kemajuan.karena ini bukan main-main, ini membawa kepala daerah Balikpapan,” tandasnya.
Proses penjaringan ini merupaka hal wajar untuk menyambut pilkada 2020 dan semua partai melakukan hal sama.
“Alhamduillah begitu dibuka langsung ada yang daftar ada bapak Rosidi sebagai bakal calon wakil wali kota<’ ujarnya.
Dia menyatakan Demorkat komitmen untuk membawa siapapun yang mendaftarkan dan berharap siapapun yang diusung sekira dapat menerapkan apa yang diharapkan masyarakat luas Balikpapan untuk lebih baik lagi.
Ditanya soal siapa kader Demokrat yang maju, Gofur menyatakan kadernya masih malu-malu namun ada yang akan maju menjadi bakal calon wali kota dan juga ada untuk bakal calon wakil. “Masih malu-malu mereka jadi kita tunggu saja sampai akhir pendaftaran 20 September ini,” tukasnya.
Hari pertama pembukaan pendaftaran (6/9/2019), DPC Demokrat Balikpapan sudah menerima kedatang Ahmad Rosidi mendaftarkan diri ke Partai Demokrat sebagai bakal calon wakil Wali kota. Ahmad Rosidi mantan anggota DPRD Kaltim periode 2014-2019 ini datang ke DPC Demokrat jalan Ahmad Yani Karang Jati, pukul 15.00.
Rosidi mengaku pada Jumat pagi telah mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan Balikpapan dan sore mendaftarkan ke Demokrat. “sebagai bakal calon wakil yang karena saya tahu diri kita kan mengukur segala sesuatu dengan kemampuan,” tandasnya usai mendaftarkan di Demokrat.
Menurut sebagi penyangga ibu kota, Balikpapan harus berlari lebih kencang lagi, perlu dukungan semua pihak.
Ditanya soal tidak lagi menjadi anggota DPRD Kaltim apakah ini justru menghambatnya dalam proses sosialisasi, Rosidi berpendapat bahwa sebelum menjadi anggota DPRD, aktif berkeliling menyampaikan dakwah mengisi majelis taklim ke seluruh pelosok. “Tentu tidak kan dulu saya jgua sering keliling sebelum jadi anggota DPRD Kaltim mengisi pengajian dan majelis taklim. Bahkan memang lebih banyak ketika menjadi anggota dewan,” tukasnya.