BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hingga kini penerapan harga telur khususnya di pasar tradisional masih menggunakan sistem per butir. Hal itu disampaikan Kepala Komisi Pengawas persaingan Usaha (KPPU) Balikpapan Abdul hakim Pasaribu.
“Memang kalau saya lihat karakteristik pedagang kita khususnya di Balikpapan itu masih menjual butiran, padahal aturan di dalam Menteri Perdagangan itu kan aturannya per kg,” ujar Pasaribu.
“Kalau pengalaman kita memang, melihat memang bahwa pelaku-pelaku pasar tradisional ini kecenderungannya bahwa untuk bisa segera mengikuti aturan itu tidak secepat di ritel modern,”
Menurutnya, ritel modern memang lebih bisa beradaptasi dengan aturan yang diterbitkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) ketimbang pasar tradisional. Karena adanya sanksi bagi ritel modern, sedangkan pasar tradiisonal sanksinya tak jelas.
“Memang lebih mudah di implementasikan di ritel modern karena ada sanksi-sanksi, tapi di pasar tradisional kan kita paham juga karakteristik,” ujarnya.
“Kalau sanksinya memang tidak jelas untuk pasar tradisional, tidak secara tegas disebut kalau tidak menjual per kg, cuma aturannya aja disitu mengaturnya harganya per kg,”
Karenanya lanjut dia, harus ada pendekatan dari instansi terkait, untuk terus mengingatkan para pedagang di pasar tradisional agar mereka menyediakan timbangan. Atau mungkin pemerintah yang menyediakan timbangan.
“Jadi memang mau tidak mau, kalau menurut saya harus ada pendekatan persuasif olen instansi terkhnis bagaimana mendorong sekaligus memberikan alternative-alternatif juga kan orang harus menyediakan timbangan,” ujarnya.
“Mungkin kemudahan fasilitas-fasilitas itu yang harus di fasilitasi pemerintah, karena Memang harapannya ini bisa diterapkan sesuai dengan kebijakkkan itu,”
Dia menambahkan, sebelumnya KPPU bersama Polda Kaltim dan Pemerintah Kota Balikpapan telah menggelar sidak ke pasar tradisional maupun ritel modern untuk mengecek pemberlakuakn aturan tersebut.
“Tapi waktu sidak itu sudah ada surat edaran yang mendorong di jual secara kg dan kami melihat keinginan dari ritel modern itu memang lebih cepat mengikuti kebijakan-kebijakkan, pengalaman kita seperti itu,” ujarnya