BALIKPAPAN, INIBalikpapan—Klub sepak bola Persatuan Sepak Bola Indonesia Balikpapan (Persiba) sambangi panti asuhan Fuqoroh Wal-Masakin, Balikpapan Peramai, Kecamatan Balikpapan Kota, Sabtu pagi (31/8/2019). Kunjungan sosial ini adalah kedua kalinya dilakukan oleh tim dan manajemen Persiba sebagai bentuk kepedulian kepada sesama.
Tampak hadir jajaran perwakilan Manageman Persiba Rahmat, Manager Persiba Jajat, Pelatiah Satya Bagdja bersama para asisten pelatih, pemain Persiba Balikpapan dan Ketua Panpel Persiba Balikpapan Irfan Taufik.
Irfan Taufik mengatakan dalam kunjungan ini pihaknya menyerahkan santunan berupa beras dan sejumlah uang untuk membantu operasional panti asuhan.
Sebelumnya, kata Irfan, anak-anak panti diajak berkunjung melihat kondisi mes pemain persiba yang berada di area Tennis Indoor Balikpapan.
“Kegiatannya hari ini adalah kegiatan rutin yang kita lakukan setiap kali habis tur Persiba Balikpapan. Kemarin anak anak anak panti kita datangin ke mes. Nah kali Ini adalah yang kali kedua kami yang datang ke panti,” ujar Irfan.
Kepada anak-anak penghuni panti asuhan Fuqoroh wal-Masakin, Irfan memohon doa agar tim pemain Persiba Balikpapan selalu diberi kesehatan dan kekuatan, agar terus berkiprah di sepak bola dan bisa lolos masuk liga satu Indonesia.
“Harapannya kami mohon doa anak- anak panti, anak-anak yatim, agar Persiba Balikpapan diberikan kemenangan, kekuatan dan kesehatan. Agar terus bisa berkiprah di sepak bola dan bisa masuk liga satu,” ujarnya penuh harap.
Sementara itu pengurus Yayasan Yatim piatu Fuqoroh Wal Masakin- Johansyah mengatakan kunjungan manajeman dan tim pemain Persiba ke panti asuhan Fuqoroh wal Masakin merupakan anugerah dan menjadi suatu kehormatan.
Ia berharap Persiba Balikpapan menjadi tim terbaik dan menorehkan prestasi dan kemenangan di kancah nasional.
“Kami mendapat kehormatan sekali atas kunjungan ini. Mudah-mudahan tim sepak bola kita mendapat kemenangan, kesuksesan dan kekuatan untuk bertanding sehingga menjadi kebanggaan Balikpapan,” kata Johansyah.
Johansyah mengatakan Panti Asuhan Fuqoroh wal-Masakin dihuni sekitar 65 anak yatim dan piatu. Sebagian dari penghuni panti adalah anak yatim dan piatu asal Palu, Sulawesi Tengah. Mereka adalah anak-anak yang kehilangan orangtua pasca peristiwa gempa dan tsunami melanda kota tersebut pada Oktober 2018.
“Anak-anak ini ada yang dari Balikpapan. Ada yang dari Palu yang kena gempa itu satu kampung yatim piatu, Ada juga dari Samarinda dan Penajam. Pengasuh panti ada lima orang yang mana dua orang adalah guru ngaji. Karena anak-anakd isini juga kami ajarkan mengaji,” ujarnya menyebutkan.
Pantauan inibalikpapan.com, Panti Asuhan Fuqoroh wal-Masakin kondisinya cukup memprihatinkan. Panti asuhan ini sempat terkena musibah kebakaran dan menghanguskan sebagian bangunan panti. Akibat kebakaran tersebut sebagian penghuni panti dititipkan ke nenek mereka, sampai ruangan penitipan terbangun kembali.
“Kemaren dari pegadaian ngasi sumbangan 10 juta. Itu kita belikan material untuk bangun atap. Ada juga yang sumbang bahan makanan. Sebagian besar merupakan swadaya masyarakat yang membantu membangun yayasan ini,” kata Johansyah.
Johansyah berharap agar pemerintah juga turun peduli akan masa depan Panti Asuhan Fuqoroh wal-Masakin. Sebab sampai saat ini, pihaknya belum menerima bantyuan sedikit pun dari pemerintah. Padahal panti asuhan ini memiliki legalitas sesuai hukum.
“Bangunan ini swadaya masyarakat. Kita sudah ajukan proposal bantuan ke pemerintah provinsi dan pemerintah kota. Sudah ada satu tahun tetapi belum ada realisasinya. Kami juga memohon doanya agar bangunan ini segera rampung agar anak-anak panti bisa menetap dan belajar disini dengan nyaman dan aman,” katanya.