PENAJAM, Inibalikpapan.com — Pertamina Hulu Kalimantan (PHKT) bersama masyarakat dan pemerintah Penajam Paser Utara (PPU) menghijaukan lahan mangrove dengan menanam dan penyulaman mangrove seluas 1 hektar di pantai Kelurahan Kampung Baru, Kabupaten PPU, Senin (13/1/2020).
Kegiatan ini dibuka secara simbolis oleh Bupati Penajam Paser Utara, H. Abdul Gafur Mas’ud. Sekitar 1000 lebih benih pohon mangrove jenis Rizophora SP ditanam oleh 250 peserta. Kegiatan ini sejalan dengan gerakan nasional hari menanam pohon dan bulan menanam nasional yang dicanangkan oleh pemerintah.
Penanaman dan penyulaman Mangrove merupakan program CSR PHKT yang melibatkan tiga unsur pemangku kepentingan strategis yaitu pemerintah, masyarakat, serta para mitra dari pihak swasta serta keterlibatan berbagai pihak dalam rangka untuk menciptakan sebuah sistem dan proses tata kelola konservasi lahan Mangrove yang berkelanjutan.
Sinergitas pemangku kepentingan tampak dalam kegiatan tersebut seperti kontribusi dan keterlibatan unsur pemerintah yaitu Bupati Penajam Paser Utara, Sekertariat DPRD, Sekretariat Daerah, Polres, Kodim, Kejaksaan, Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Perikanan, dan Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, Camat Penajam, dan Lurah Kampung Baru.
Dukungan lain tentunya dari masyarakat sekitar baik pelajar maupun masyarakat umum, dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) serta Tokoh Masyarakat Kelurahan Kampung Baru.
Manager Relation PHKT Tommy Sibuea mengatakan kegiatan penanaman dan penyulaman kembali lahan mangrove di pantai Kampung Baru Penajam ini merupakan salah satu program rencana kerja dalam pilar pelestarian lingkungan kegiatan Corporate Social Responsbility (CSR) PHKT di Daerah Operasi Bagian Selatan.
“Hal ini juga sejalan dengan pencapaian PHKT yang berhasil meraih prestasi PROPER HIJAU di tahun 2020. PHKT terus berkomitmen melaksanakan program-program pelestarian lingkungan hidup di sekitar daerah operasi perusahaan, yang bersinergi dengan semua pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, maupun pihak swasta secara aktif dan berkelanjutan” tambahnya.
Pada kesempatan sama, Bupati Penajam Paser Utara H. Abdul Gafur Mas’ud mengapresiasi program pelestarian mangrove yang didukung oleh PHKT. “Ini tentunya jadi komitmen kita bersama untuk melestarikan lingkungan dengan menggugah kesadaran masyarakat untuk pelestarian kawasan mangrove di lingkungan masing-masing, terutama yang berada di sekitar pesisir pantai,” katanya.
Bupati berharap program ini bisa berkelanjutan. “Saya harapkan program pelestarian mangrove ini terus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan oleh semua pihak agar terjadi sinergi yang baik sehingga kedepannya akan memberikan manfaat bagi kehidupan kita” harapnya.
Sebagai salah satu fokus CSR PHKT bidang lingkungan, pelesatrian lahan mangrove di kawasan mangrove di Kelurahan Kampung Baru yang memiliki luasan sekitar 300 hektar ini kedepannya akan terus dikembangkan menjadi sebuah kawasan wisata edukasi “Ekowisata Mangrove”, sehingga nantinya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya, serta bagi masyarakat secara umum dapat belajar dan menikmati keanekaragaman hayati di kawasan wisata edukasi Ekowisata Mangrove tersebut.
Program CSR PHKT ini juga mendukung Kelompok Usaha Wanita (KUW) Bina Bersama yang kini telah berbentuk Koperasi. Kelompok ini telah menghasilkan produk-produk olahan pangan khususnya yang berbahan dasar mangrove.
KUW Bina Bersama sebagai kelompok binaan CSR PHKT diharapkan mampu menghasilkan produk-produk olahan pangan yang berkualitas dan bernilai jual tinggi yang akan berpotensi menjadi penopang Ekowisata Mangrove kelurahan kampung Baru.
Kelembagaan Ekowisata Mangrove Kelurahan Kampung Baru juga telah dibentuk yaitu melalui pembentukan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Api-api. Selanjutnya POKDARWIS Api-api ini memiliki peran dan tanggung jawab dalam usaha menjembatani dan mengelola Ekowisata Mangrove sehingga menciptakan sebuah rantai dan tatakelola Ekowisata Mangrove yang berkelanjutan.