BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah pusat mulai 8Agustus resmi mengalihkan pengelolaan wilayah kerja Sanga- Sanga dari Vico kepada Pertamina Hulu Sanga-sanga (PHSS). Vico sudah beroperasi di WK Sanga-Sanga Sejak 1973.
Puncak produksi terjadi 1993 lalu yakni 1200 mmcfd gas dan 60 ribu Boepd Liquid. Namun saat ini mengalami penurunan drastis. Hal ini tidak lepas selain sumur tua juga tidak banyak rencana pengeboran yang dilakukan.
Kepala SKK Migas Syaifuddin mengatakan pada 2018 ini PHSS akan mengebor dua sumur baru di WK Sanga-Sanga. Namun data-data lengkap ada di PHSS.
” Kalau sekarang kecil ya sekitar 60 ya
Kalau secara nasional memang produksi minyak dan gas dua juta,” katanya yang sejak 16 Juli diangkat menjadi Kepala SKK Migas perwakilan Kalsul saat jumpa pers bersama pejabat lama Nasvar Nazar (6/8/2018).
Namun pihaknya berharap dari sisa cadangan minyak dan gas yang ada bagaimana kita kelola untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa dan kepentingan masyarakat setempat.
Pada kesempatan sama, mantan Kepala SKK Migas Kalsul Nasvar Nazar mengakui jika KKKS Vico masih berminat untuk mengelola WK Sanga-Sanga karena masih cukup menjanjikan meskipun dari sisi produksi mengalami penurunan. Sejak dua tahun lalu memang keputusan pusat akan memberikan pengelolaan kepada Pertamina
” Vico masih sangat tertarik dan itu ada jawaban juga dari Kementerian ESDM bahwa itu akan diberikan kepada Pertamina. Waktu itu Pertamina agak lama menjawab tapi akhirnya diambil,”
Karena itu menurut Nasvar pembentukan tim transisi pengalihan wk Sanga-sanga agak telat dan baru dibentuk dua bulan lalu.
Tim transisi selain mematikan kelancaran transisi juga menyusun perencanaan kerja kedepan 2018-2019 untuk keberlanjutan operasi migas di WK Sanga-Sanga dan memastikan keamanan operasi sesuai peraturan dan pengelolaan aset sesui aset integritas manajemen.
Diakuinya kembali saat ini produksi WK Sanga-Sanga mengalami penurunan hingga 45 persen sejak 2017 lalu
” Mereka sudah mulai megerem penambahan sumur baru dan perawatan sumur. 2016 sudah mulai kelihatan penurunan 40 persn setelah ada kabar tidak diperpanpanjang. 2017 penurunan 45 persen. Jadi dari awalnya 220 mmcfd itu 2015-2016 drastis jadi 180. Nah di 2017 itu turun tajam, ” beber Nazvar yang berdinas di SKK Migas Pusat.
Pada 2018 ini perencanaan pengeboran sumur baru sebanyak 2 sumur dan 2019 sebanyak 19 sumur.
” Kalau ada kegiatan penambahan sumur kan otomatis ada pekerjaan ada tenaga kerja yang diserap. Kita berharap ini dibantu dengan mempermudah perizinan dan pembebasan lahannya. Karena ini akan kembali kepada masyarakat juga, ” tukasnya.
Diketahui sumur yang dikelola Vico di WK Sanga-Sanga lebih dari 250 sumur namun sebagian besar termasuk sumur tua. Wk sanga Tenaga mempekerjakan tenaga eksisting sebanyak 500 orang ditambah tenaga kontrak dari subkontraktor yang mencapai 500 orang. Sesuai rencana, tanggal 8 Agustus 2018 WK Sanga-Sanga diserahkan resmi kepada Pertamina.
Luasan mencapai 1942 Km persegi yang berada di 6 kecamatan di Kabupaten Kukar yakni Kacamatan Muara Badak, Marangkayu, Sanga-sanga, Anggana, Samboja dan Muara Jawa.