BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Komisi III DPRD Kota Balikpapan meninjau langsung lokasi Langgar Al-Ikhlas, rumah ibadah yang mengalami retak dan berlokasi di kilo meter 10, RT 20, Karang Joang, Balikpapan Utara pada Selasa (10/ 12/ 2019) siang. Langgar Al-Ikhlas tersebut juga berdekatan dengan proyek pembangunan jalan tol.
Tinjauan dipimpin Sekretaris Komisi III DPRD Balikpapan Ali Munsyir Halim didampingi Taufik Qul Rahman, Fadilah dan Amin Hidayat didampingi Lurah Kariangau Aryana, pengurus Langgar Al Ikhlas RT 20 Kelurahan Kariangau.
Fauzi, pengurus Langgar Al-Ikhlas mengatakan retaknya langgar terlihat pada sisi kanan bangunan. Pada sisi kanan bangunan terdapat proyek pemasangan gorong-gorong yang pengerjaannya belum rampung atau belum disemenisasi. Akibat lambatnya pengerjaan, mengakibatkan kontur tanah bergerak dan mengakibatkan pergeseran pondasi bangunan langgar.
“Itu turun karena gorong-gorong itu lama nganggur. Akibatnya tanah mengarah ke gorong-gorong, akhirnya turunlah tanah. Padahal langgar ini baru terbangun enam bulan,” kata Fauzi.
Dalam sidak tersebut juga terungkap bahwa langgar Al-Ikhlas berdiri atas bantuan dari PT Wika, selaku pemenang proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda. Sebelum dibangun Langgar Al-Ikhlas, pada lokasi proyek sebelumnya terdapat masjid yang berdiri diatas lahan perbatasan RT 19 dan RT 20. Namun masjid tersebut terpaksa dihancurkan karena terkena proyek jalan tol. Sebagai kompensasinya, kata Fauzi, PT Wika serahkan bantuan dana sebesar Rp. 500 juta agar warga sekitar bisa membangun masjid yang baru.
“Kebetulan disekitar sini ada tanah kosong dan warga sini inginkan punya Musala jadi kita bangun sendiri, dapat Rp. 200. RT 19 juga bangun sendiri dapat lebih besar Rp. 300. Itu penggantian langgar yang terkena tol dulu,” kata Fauzi menjelaskan.
Sebelum mengadu ke DPRD, Fauzi mengaku sudah menghubungi PT Wika terkait kerusakan bangunan langgar. Namun pihak Wika mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena proyek di kawasan tersebut sudah rampung.
“Sudah pernah ke Wika, jawabannya dana sudah ga ada, sudah selesai proyek. Sehingga ini kita lapor ke dewan supaya dibantu mengamankan semua. Kalau bisa Siring nya juga ditinggikan agar tidak mudah rusak lagi,” kata Fauzi berharap.
Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Taufikqul Rahman usai meninjau Langgar Al-Ikhlas, membenarkan bahwa kontur tanah pada pada bangunan tidak padat. Kondisi ini diperparah dengan gorong-gorong yang belum rampung, sehingga berakibat pada pergeseran tanah.
Taufikqul mengusulkan agar pengelola Langgar Al-Ikhlas mengajukan bantuan dana hibah kepada pemerintah kota.
“Kita sarankan pengelola Langgar ajukan permohonan dana hibah untuk perbaikan rumah ibadah. Bisa juga nanti dinaikan dari langgar menjadi masjid,” ujarnya.
“Kalau untuk menaikkan Siring itu akan ada dana sendiri dari kontraktor,” ujarnya lagi.