Masih ingatkah tulisan saya ke 24 tentang SAMSS Restart – 1 yang disajikan pada pertengahan Februari 2018?
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan merupakan 4 Bandara besar di antara 13 Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (Persero) di kawasan tengah dan timur Indonesia yang kaya dengan destinasi wisata alam maupun termasuk wisata bahari.
Berdasarkan data 4 tahun terakhir, bandara SAMS Sepinggan Balikpapan menoreh profit keuangan sangat merosot. Turun jauh melebihi 50 persen di bawah target 2017 dengan operating ratio masih disekitaran 90 persen. Sedangkan target tahun 2021 harus mencapai 54 persen.
Hal ini disebabkan banyak variable diantaranya parameter kebijakan di tingkatan midstream dan lingkungan ekonomi makro.
Kebijakan midstream dimaksudkan adanya perubahan di tengah jalan terhadap pencapaian kontrak dan KPI management tanpa mengevaluasi kembali ketetapan yang telah disepakati sebelumnya.
Sementara lingkungan ekonomi makro yakni terjadinya kelesuan ekonomi di beberapa sektor yang memengaruhi kebijakan pemerintah kota dan provinsi Kaltim.
Dalam hal ini, manajemen Bandara SAMSS Balikpapan dikendalikan oleh seorang General Manager dan Co General Manager serta dibantu dengan 9 Departement Head, melakukan perbaikan atau banting stir dalam pengelolaan operasional bandara.
Produksi dan pendapatan non-aeronautika harus dikelola dengan baik dan benar sehingga dapat mencapai 60 persen dari total pendapatan.
Tentu suatu pekerjaan yang tidak mudah karena harus memiliki efforts besar, khususnya untuk meningkatkan target yang telah ditetapkan dalam program kerja management. Baik dalam hal capital expenditures maupun exploitation expenditures.
Strategi coaching pemasaran dalam upaya pencapaian target juga terus dilakukan bersama team sales Angkasa Pura I.
Roadshow ke berbagai perusahaan dan mitra kerja yang diawaki langsung oleh General Manager Handy Heryudhitiawan juga telah di lakukan. Hasilnya, beberapa tenan telah membuka usaha di terminal lantai 3 walapun masih ada yang berupa test market.
Sebagai implementasi diklat Development Route, maka telah berhasil berupa 2 route link pengembangan penerbangan baru dilalui oleh Lion Air Group pada Februari 2018.
Perjuangan masih panjang, di sisi lain penjualan atau sewa hanggar masih terbuka lebar. Pasalnya, penjualan hanggar D yang mempunyai luas untuk ukuran pesawat withbody dan norrobody belum terealisasi.
Terminal dengan 4 lantai dengan konsep mal belum terjamah maksimal di lantai 2 dan 4. Hanya saja saat ini digunakan untuk menampung kegiatan umrah dan haji ke Makkah langsung dari SAMS Sepinggab Balikpapan ke Madinah di hari Kamis dalam 1 minggu sekali.
Terminal lama belum dapat menghasilkan produksi maksimal sedangkan dari sisi cost cukup tinggi di antaranya biaya kebersihan, keamanan, penyusutan dan Pajak PBB.
Sahabatku, kita harus bersatu melakukan berbagai usaha jiwa enterpreneur dalam meningkatkan produksi dan pendapatan sert pengendalian cost sehingga keterlibatan langsung sebagai insan bandara SAMS Sepinggan Balikpapan semakin terasa. Sebab hal itu menjadi tangung jawab bersama.
Potensi sangat luar biasa dimiliki yaitu generasi millennial 61,48 persen sedangkan generasi senior 37,46 persen kemudian generasi termuda sebanyak 1,06 persen dari keseluruhan 283 karyawan.
Dalam bidang pelayanan kepada pengguna jasa, bandara SAMS Sepunggan Balikpapan selalu memberikan service excellence yang dibuktikan dengan penghargaan sebagai juara Airport Council Internasional (ACI) dan masuk 10 besar dunia dari 84 airport kategori 5 – 15 juta pax pertahun dan banyak lagi penghargaan pelayanan diraihnya.
Sahabatku, mari kita melakukan langkah perbaikan di segala bidang dan fungsi masing-masing demi Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang kita cintai dan banggakan. Initinya, dalam kemuliaan melayani kita bangga melayani bangsa.
Penulis: DPS ( Shared Service Head Depaertement AP I Bandara Balikpapan)