BALIKPAPAN, INIBalikpapan.com — Pemerintah kota Balikpapan masih akan berkonsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup terkait hasil presentasi PT Intera Lestari Polimer yang memproduksi biji nabati untuk kantong nabati dari jagung atau singkong.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyambut baik adanya produksi plastic nabati meski dari sisi harga ada perbedaan 2-3 kali lipat dari plastic konvensional.
“Memang hambatan Cuma diharga masih 2-3 kali lipat dari plastik, pemakai kayak ritel pemakai besar masih anggap bahwa ini harga tinggi karena satu plastic disbanding ini harganya bisa 2-3 kalilipat,” tandas Rizal.
“Bagus lah ada pihaknya yang mengganti plastic konvensional dengan bahan nabati lebih lingkungan. Mungkin dia akan turun harga kalau produksinya masal. Sekarang kan masih terbatas,” ucapnya.
Menurutnya pemkot masih akan melakukan konsultasi dan memastikan hal itu betul-betul memenuhi kaidah ramah lingkungan lingkungan.
“Nanti kita lihat lagi apakah itu sudah memenuhi betul nanti kita bahas dulu baru kita rekomendasikan resmi kalau sudah oke,” tandas Rizal.
Selain itu pemkot juga kata Rizal sudah mengingatkan ratail besar atau pasar swalayan untuk tidak menggunakan plastic melalui Perwali dan Perda larangan penggunaan kantong plastic telah diterbitkan setahun terakhir.
Rizal memastikan pihaknya akan berkordinasi dengan Kementerian Lingkungan hidup terkait plastic nabati ini sebelum resmi diedarkan pemkot .
“Nanti DLH akan konsultasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Sebetulnya mereka nggak kemari bisa ke Kementerian Lingkungan Hidup kan peralatan lebih gampang, ahlinya gitu. Tapi dia juga tunjukan rekomendasi LIPPI bahwa ini tidak lagi masuk kategori plastic,” pungkasnya.
Sebelumnya salah satu perusahaan penghasil plastik nabati Enviplast PT Intera Lestari Polimer menyampaikan presentasi dihadapan Wali Kota Rizal Effendi dan Kepala BLH Balikpapan Suryanto memperkenalkan kantong belanja nabati ramah lingkungan berbahan singkong, jagung dan bahan campuran lainnya di, ruang tunggu kantor wali kota, Senin (2/9/2019).
Agit Punto Yuwono didampingi managemen Matahari Departemen yang telah menggunakan plastic nabati di pusat perbelanjaan termasuk Balikpapan
Agit melakukan demontrasi atas perbedaan kantong plastic konvensional dengan kantong plastic nabati ramah lingkungan baik dengan cara dibakar, direbus air panas dan disetrika.
Hasil terjadi perbedaan yakni plastic konvensional jika dibakar akan menyisakan bekas pembakaran yang keras, sedangkan plastic nabari dibakar menyisakan abu.
Sedangkan saat di rebus diair mendidih, plastic konvensional tidak hancur alias utuh sedangkan plastic nabati berubah dan menyatu dengan air dan untuk demontrasi lainya seperti di setrika, plastic konvensional akan menempel di plat setrika sedangkan plastic nabati tidak menempel.