BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Keluhan mengenai banjir hingga ketersediaan air bersih dari PDAM seolah tak ada habisnya. Bahkan terus menjadi aspirasi yang disampaikan warga ketika menghadiri reses pejabat legislator.
Seperti reses anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Balikpapan, Wiranata Oey, dua persoalan itu mendominasi. Wiranata Oey menggelar reses di jalan Gunung Rejo atau Gunung Belah, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah.
“Warga di Gunung Belah sering terkurung saat banjir di jalan Ahmad Yani dan dekat kuburan Gunung Guntur. Apalagi kalau terjadi jam 7 pagi, sudah dipastikan anak-anak terlambat sekolah, padahal pendidikan itu penting,” kata Atim Widodo, Ketua RT 11 Gunung Sari Ulu (24/4/2018).
Sementara untuk ketersediaan air bersih, warga yang bermukim di perbukitan kerap tidak menerima air PDAM. Padahal mereka selalu membayar abodemen setiap bulan.
“Kalau tidak bayar kan kena sanksi. Seharusnya PDAM juga memikirkan hak pelanggan, mungkin bisa mengadakan mesin untuk mendorong air agar bisa sampai di kawasan perbukitan. Air ini maslahat hidup,” tekannya.
Hal senada disampaikan Sariyana yang sudah 5 tahun tidak merasakan normalnya aliran PDAM. “Saya terpaksa menampung air pada jam 2 subuh karena jam 6 pagi tak mengalir. Kalau bisa tolong dialirkan lagi. Kasihan kami,” keluhnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Wiranata Oey telah berkoordinasi dengan pihak Kelurahan, Kecamatan hingga Dinas PU. Sehingga disepakati pernormalan aliran sungai dan drainase sepanjang jalan Ahmad Yani hingga ke muara laut dekat Balcony City dan Balikpapan Plaza.
“Kasihan masyarakat yang terdampak banjir. Bahkan banyak perabotan rumah tangga mereka menjadi rusak karena terendam air. Saya sudah sampaikan dan pihak terkait termasuk Plt Wali Kota sepakat untuk penanganan banjir,” ujarnya.
Politisi yang kerap disapa Awi ini melanjutkan, 50 sampai 60 persen dari APBD 2018 yang sekira Rp2,2 triliun digunakan untuk menyelesaikan persoalan banjir. Terutama di jalan Ahmad Yani yang menjadi titik dari pembuangan air.
“Telah saya sampaikan ke Dinas PU untuk menganggarkan kegiatan pengerukan sedimen di 2019. Termasuk perbaikan dinding drainase,” imbuh Awi yang mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa sedimen di gorong-gorong di jalan Ahmad Yani semakin menebal.
“Sedimen harus diangkut mulai dari Ahmad Yani sampai ke muara sungai ke laut dekat Balcony dan Balikpapan Plaza. Kurang baik kita sebagai penyelenggara pemerintahan kurang memerhatikan masyarakat,” tandasnya.
Kejadian menarik terjadi dalam reses Wiranata Oey. Tiba-tiba saja datang Emir Moeis yang didampingi anggota DPRD Kaltim Edy Sunardi, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Aziz dan anggota fraksi PDI Perjuangan Muhammad John Ismail Sembiring.
“Selamat datang Babe (sapaan akrab Emir Moeis). Hadirin, beliau ini sesepuh partai dan telah seperti orang tua untuk saya sendiri dan kami yang masih aktif di kepengurusan PDI Perjuangan,” ucap Awi memperkenalkan Emir Moeis kepada warga.