BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – sekitar 200 dai dan ulama di Balikpapan menjalani pemeriksaan kesehatan (medical check up) di rumah sakit Kanujoso pada Minggu pagi (7/5/2017)
Sebelumnya pada pecan lalu juga dilakukan hal serupa diikuti 100 orang di Klinik Manggar.

Pemeriksaan ini digelar oleh Forum Zakat Kaltim bekerjasama One Health Foundation (ONEA) bagi ulama dan dai se-Kalimantan Timur.

“Pada tahun ini, kita targetnya ustad atau ulama di Kaltim yang dapat mengikuti MCU sekitar 1000 ulama. Pemeriksaan kesehatan dilakukan menjelang puasa mengingat pada bulan puasa aktivitas mereka meningkat. Sehingga pemeriksaan kondisi kesehatan ulama dan ustad untuk mengetahui sejak awal,” terang Ketua Forum Zakat Kaltim Supriyadi Sakka (7/5/2017)

Menurutnya pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratus ini sudah dilakukan di sejumlah kota seperti Samarinda, Bontang, Sangata. Dan pada Minggu ini giliran Balikpapan diikuti sekitar 200 orang.

“Jadi 1000 ini untuk wilayah Kaltim, sebelumnya sudah dilaksanakan di Bontang, Sangata, Samarida. Sudah 700 yang sudah. setelah Balikpapan kita akan ke Tenggarong dan PPU,” bebernya.

Para ulama menjalani pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan tensi, pemeriksaan darah, kadar gula, pemeriksaan jantung, mata, dan konsultasi kesehatan dengan dokter umum serta pemeriksaan lainya.

Pemeriksaan kesehatan di RSKD ini dilakukan dua shift mengingat padatnya jadwal ustad/dai yang ada. Supriyadi menambahkan pemeriksaan ini memasuki tahun ke lima.

“Tahun ke 5 ini ONEA gandeng forum zakat karena memiliki basis data dan jaringan ke dai dan ulama. Jadi peserta utusan ulama di MUI, dewan masjid, penggurus masjid, amil zakat, guru TPA, “jelasnya.

Pemeriksaan kesehatan ditujukan bagi dai atau ulama usai diatas 35 tahun mengingat usia ini rentan pada berbagai penyakit. “Mereka juga harus puasa 8 jam untuk pemeriksaan darah. Dan selama tiga hari kemarin tidak komsumsi obat-obat kimia,” tambah Supriyadi Sakka.

Pada kesempatan sama seorang ustad Muhamamd Yahya mengapresiasi pemeriksaan kesehatan ini. Menurutnya MCU sangat penting karena kadang dai atau ulama kurang peduli pada kesehatan. “Kami apresiasi yang sangat luar biasa mudah-mudahan ini makin akan menambah semangat berdakwah karena kami kurang mengetahui, kadang kita kurang perhatikan waktu,” katanya.

Yahyu bersyukur sejauh ini belum pernah ada keluhan masalah kesehatan. Dari pernyataan dokter yang melakukan pemeriksaanpun sama. Namun diakui ustad sulit menjaga pola makan.

“Terutama makan malam kan kita dirumah sudah makan tapi ditempat acara disiapkan makan. Nggak makan nggak enak,” tuturnya.

Keluhan yang kerap ditemui oleh sebagian besar teman-teman ustad yakni masalah kesehatan mata. “Ya maklum karena factor umur,” pungkasnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version