JAKARTA, Inibalikpapan.com – Hasil survey Index Politica Indonesia menyebutkan, rata-rata masyarakat Indonesia menolak pelaksanaan pilkada (pemilihan kepada daeran), pileg (pemilihan legislatif) dan pilpres (pemilihan presiden) bersamaan pada 2024.

“66.8 persen tidak setuju kalai Pilkada serentak dibarengkan dengan Pilpres dan Pileg,” ujar Direktur Eksekutif Index Politica Denny Charter dalam rilis survei secara daring, Minggu (7/2/2021) dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com.

Hanya sekitar 14,1 persen masyarakat yang setuju pilkada, pileg dan pilpres dilakukan bersamaan pada 2024 yakni masing-masing sangat setuju sekitar 1,3 persen responden dan setuju sekitar 12.8 persen.

Namun sekitar 40,3 persen masyarakat setuju pilkada serentak yakni sekitar 5,3 persen sangat setuju dan 35,4 persen setuju. Sedangkan yamg tidak setuju pilkada dilakukan serentak sekitar  35,3 persen yakni 32,4 persen tidak setuju dan sangat tidak setuju 2,9 persen.

“40,7 persen setuju pilkada dilaksanakan secara serentak nasional,” terangnya.

Adapun masyarakat yang tidak setuju dilakukan pilkada serentak sekitar 35,5 persen yakni sekitar 32,4 persen responden tidak setuju dan 2,9 persen sangat tidak setuju.

Surevi Index Politica Indonesia yang dilakukan pada 18 – 28 Januari 2021 terhadap 1.610 responden yang tersebar di 34 provinsi dengan wawancara tatap muka.

Sedangkan untuk pengambilam sampel menggunakan multistage random sampling, di mana asumsi metode simple random sampling. Sementara itu margin of error kurang lebih 1,6 persen pada tingkat kepercayaan 95,0 persen.

Sumber : suara.com

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version