BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Wali Kota Balikpapan terpilih Rahmad Mas’ud mengungkapkan, Rizal Effendi yang saat ini masih menjabat sebagai Wali Kota dianggap sebagai orangtua yang telah mengajarinya.
“Beliau tidak saya anggap hanya sebagai Wali Kota, tapi beliau saya anggap sebagai orangtua saya, yang memberikan pendidikkan, yang memberikan pelajaran,” ujarnya
Salah satu yang bakal ditirunya dari “seniornya” itu jiwa kepemimpinan Rizal Effendi karena telah dua periode memimpin Kota Balikpapan. Bahkan Rizal juga sempat menjadi Wakil Wali Kota mendapingi Imdaad Hamid.
“Yang tentunya jiwa kepemimpinannya harus kita lanjutkan. Manusia tidak ada yang sempurna, kesempurnaan itu hanya milik Allah,” ujarnya
Rahmad menilai kepeminpinan Rizal luar biasa, karena Balikpapan telah berhasil meraih berbagai penghargaan. Sehingga itulah yang memacunya untuk bisa berbuat yang terbaik bagi Kota Balikpapan.
“Beliau luar biasa, karena kalau beliau tidak luar biasa, gak mungkin Balikpapan meraih penghargaan yang luar biasa,” ujarnya
“Gak mungkin Balikpapan menjadi kota yang nyaman dihuni, artinya harus kita hargai, terlepas masih banyak kekuranga.” tukasnya.
Terpisah, Wali kota Rizal Effendi mengaku bahagia dan terharu masih dapat memimpin peringatan Hari Jadi kota Balikpapan ke 124 tahun. Menurutnya masih banyak pekerjaan rumah yang kedepan masih sulit ditengah situasi covid yang belum mereda.Akibat sejumlah program kota maupun nasional terkendala seperti Coastal Road, IKN.
“Padahal itu luar biasa bisa membagkita ekonomi kita. bayangkan 500 triliun masuk di Kaltim luar biasa. harusnya banyak hal bisa berubah Balikpapan lima tahun kedepan karena covid ya situasi jadi seperti ini. Jangankan membangun kita masih fokus mengatasi covid. INi sangat sangat berat,” bebernya.
Mengenai kepemimpinan selama ini apakah dapat dikatakan keberhasilan, Rizal merendah. menurutya keberadaan panji-panji keberhasilan tidak dapat disimpulkan seperti itu karena ada yang berhasil dan ada yang belum berhasil atau setengah berhasil.
“Tidak pemimpin yang paripurna selalu ada. memang seperti itu sudah alamnya tidak bisa mengukur sesuatu sempurna semua, siapapun itu pemimpinnya,” tandasnya.