BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kota Balikpapan dianggap paling rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (kahutla). Hal itu disampaikan Kepala Badan Penanggunakan Bencana aerah (BPBD) Kaltim Frederik.

Dari hasil presentase BMKG, Kaltim masuk wilayah di Indonesia yang masuk kategori rawan terjadi kebarakan hutan dan lahan selain Riau. Karena potensi suhu panasnya hingga 42 derajat celsius yang diperkirakan hingga 21 Maret 2019.

“Kalau hasil presentase BMKG itu ya, Balikpapan karena penguapan minyak dan sebagainya, itu kan kita tidak mau terulang lagi laut, kemudian Kukar, Kutim, Kutai barat, hampir semua daerah,” ujar Frederik.

Kata dia, pihaknya sudah menyurat ke masing-masing Pemerintah Kota dan Kabupaten agar waspada. Meskipun Pemerintah Provinsi hingga kini belum menetapkan status siaga.

“Gubernur sudah menyurat. Titik hotspot tinggi, meskipun saat ini ada hujan tipis tapi ya panasnya tetap aja, yang sedikit lembab itu kering lagi jadi kita harus antisipasi. Daerah harus siaga,” ujarnya.

Dia juga menghimbau masyarakat berhati-hati saat membangkar sampah. Tidak meninggalkan begitu saja, harus memastikan api sudah mati. Begitu pun tidak sembarang membuang putung rokok.

“Makanya kita himbau kepada masyarakat berhati-hati meskipun bakar sampah. Harus dijaga paling ngak, jadi dia meninggalkan itu (bakaran sampah) tiak ada lagi penyebaran-penyebaran api,” ujarnya

“Yang menyebabkan kebakaran-kebakaran tadi bakar sampah, lingkungan terbakar karena ditinggalkan. Kemudian ada sulutan puntung rokok,”

Dia juga meminta tokoh agama ikut me yampaikan pesan ke warga saat agar mewaspadai kebakaran hutan dan lahan.

“Bahkan di masjid-mesjid, gereja-geraja, pendeta-pendeta, ustad-ustad kalau mau tausiah atau kotbah itu selipkan satu menit itu untuk siaga bencana,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version