BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan menggelar rapat koordinasi bnersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) melakukan evaluasi dan membahas penanganan covid-19 tahun 2021.

Dalam rapat yang digelar di Aula rumah jabatan Wali kota itu Sabtu (02/01), salah satu yang menjadi pembahasan yakni mengantisipasi terjadi gelombang atau pucak covid-19 yang dipredikis pada pertengahan Januari ini.

“Kita harus menyusun strategi jangan sampai prediksi dari beberapa pakar bahwa puncak itu di 14 Januari, itu harus kita tekan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty kepada sejumlah awak media.

Apalagi kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan itu, sepanjang Desember 2020 kemarin, terjadi lonjakkan kasus covid-19 hingga 2 kali lipat. Termasuk kasus kematian yang juga melonjak hingga 3 kali lipat.

“Tantangannya itu kan kita merasakan betul kenaikkan di bulan di Desember 2020, (walau) masih lebih tinggi di Agustus,” ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa usulan yang disampaikan dalam rapat.  Termasuk diantaranya lebih detail memberikan edukasi ke masyarakat terkait protokol kesehatan. Termasuk membatasai kegiatan masyarakat diluar rumah.

“Tadi Pak Sekda mengusulkan bagaimana edukasi masyarakat lebih didetailkan bukan hanya 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan), ditambah membatasi aktifitas masyarakat keluar rumah yang tidak penting,” ujarnya,

Disamping itu lanjutnya, akan segera diterapkan wajib kantongi hasil negatif rapid test antigen bagi pendatang yang masuk melalui Bandara Internasio Sepinggan. “Surat edaran Wali kota ini sedang disusun,” ujarnya.

“Jadi kita menjaga pintu-pintu masuk dengan pemberlakuan syarat rapid test antigen sebegai bentuk pencegahan.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version