BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan menganggarkan jaringan sosial untuk pemberian sembako mencapai Rp 70.944.000 bagi masyarakat yang terkena dampak akibat pandemi covid-19. Demikian disampaikan Ketua Pansus Pengawasan program penanganan covid 19 kota Balikpapan Syukri Wahid.
Syukri mengatakan, dengan jumlah anggaran tersebut, warga yang dibantu sebanyak 70 ribu kepala keluarga (KK) atau sekitar 30 persen dari jumlah seluruhnya KK di Balikpapan. Masing-masing KK akan mendapatkan bantuan sembako sampai 4 bulan kedepan, hingga Juli 2020.
“Setiap bulan (mendapatkan) Rp 250 ribu, jadi totalnya 1 juta untuk 4 bulan per KK jadi di kali 70 ribu KK maka dapatnya Rp 70.944.000,”terang Syukri yang juga anggota Badan Anggaran DPRD Kota Balikpapan .
Politisi PKS ini pun meralat yang menyebutkan, anggaran untuk jaringan sosial Rp 58 miliar Jumlah itu hanya untuk 3 bulan bantuan sembako. “Terus meralat kalau ada yang bilang Rp 58 miliar itu salah, karena itu mengcover 3 bulan dan yang kita cover 4 bulan,” jelasnya.
Sementara anggaran untuk insentif tenaga medis justru berkurang dari yang sebelumnya dialokasikan. Karena sebelumnya yang dianggarkan untuk seluruh tenaga medis baik yang merawat pasien covid-19 di rumah sakit milik Pemerintah dan rumah sakit milik swasta.
“Dikurangi karena kemarin yang di skemakan Pemerintah Kota itu mengcover seluruh tenaga medis swasta, diralat mengcover tenaga medis di rumah sakit milik Pemerintah Kota saja,” bebernya.
Dia menuturkan, untuk insentif tenaga medis mencapai Rp 21.990.000. Terdiri dari 26 tenaga dokter spesialis, 164 dokter umum dan dokter gigi, 308 bidan dan perawat, 568 tenaga medis lainnya. “Jadi tenaga medis rumah sakit milik Pemerintah Kota saja,”katanya.
Kata dia, untuk penggunaan anggaran percepatan penanganan covid-19 akan diawasi DPRD sesuai dengan tupoksinya. “Nanti di Pansus covid-19 yang akan mengawasi anggaran covid-19 ini.
Kan 3 item terbesar, kesehatan, jaringan sosial dan insentif untuk usaha,” tutupnya.