JAKARTA, Inibalikpapan.com – Gabungan mahasiswa berencana akan turun menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (11/04/2022). Tuntutannya menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengingatkan, jangan sampai ada “penumpan gelap” ataupun provokosi
yang mencoba membenturkan mahasiswa dengan pemerintah.
Menurutnya, kebebesan berpendapat adalah hal konstitusionnal, namun tetap dalam tataran demokrasi. Massa jangan sampai mencederai muruah mahasiswa dan melakukan tindakan anarkis.
“Saya yakin mahasiswa bisa. Makanya, di situlah pentingnya untuk mengantisipasi adanya provokasi yang ingin mengacaukan gerakan mahasiswa yang murni,” ujarnya
Dia menjelaskan, dalam berunjuk rasa sudah ada rambu-rambu yang mengatur tentang penyampaian pendapat. jika penyampaian pendapat dilakukan dengan cara “chaos” akan mencoreng citra gerakan mahasiswa.
Kata dia, menyampaikan aspirasi dengan cara elegan jauh lebih diutamakan. Dia pun optimis, mahasiswa dapat melakukannya. Namun mahasiswa juga harus waspada jika ada yang mencoba memprovokasi.
“Saya yakin mahasiswa bisa. Makanya, di situlah pentingnya untuk mengantisipasi adanya provokasi yang ingin mengacaukan gerakan mahasiswa yang murni,” ujarnya.
Dia berharap mahasiswa tetap menjaga muruahnya dalam upaya penyampaian pendapat di muka umum. Demonstrasi yang tertib mencerminkan bahwa mahasiswa piawai dalam menyampaikan pendapat.
“Demo jangan anarkis karena itu bisa melahirkan instabilitas politik dan itu (anarkis) dianggap melanggar undang-undang,” ujarnya.
Suara.com