BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Komnas KIPI akhirnya sudah memberi keterangan terkait meninggalnya Guru Honorer di SMP 17 Balikpapan Muhammad Azmi Ramadhan (25) yang meninggal dunia pada Kamis 27 Mei 2021. Azmi divaksin dengan dosis pertama pada, Selasa 18 Mei 2021. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan, persoalan meninggalnya Guru Honorer itu sudah disampaikan ke Komnas KIPI dan hasilnya pun sudah dikeluar sejak Rabu (2/6/2022) lalu.
“Kesimpulan akhir sangat minim pemeriksaan penunjang, untuk menegakan diagnosa dari kedoteran kan butuh banyak data, almarhum juga tidak sempat dirontgen, tidak sempat PCR, karena memang waktu kejadian kondisi almarhum langsung memburuk,” ujar Andi Sri Juliarty saat diwawancarai awak media, Kamis (10/6/2021).
Dio sapaan Andi Sri Juliarty, sementara yang dipegang informasi hanya dari keterangan orangtua, karena dari almarhum tidak ada keterangan. “Almarhum kan datang ke tempat vaksinasi berdasarkan undangan melalui instansinya, dengan datang kondisi sehat, jadi kalau orang ke tempat fasyankes itu orang sehat sesuai undangan,” tandas Dio.
Ketika dilakukan proses skrining semua klir tahapan melalui beberapa meja tidak ada yang terdokumentasi bahwa kondisi sakit.
“Jadi saat dibahas di Komnas KIPI memang hanya keterangan orangtua, dimulai 25 Mei memang ada keluhan pusing, tetapi itupun datang dengam berkendara sendiri ke fasyankes masih bisa datang dan pergi, kemudian di 26 Mei perburukan kondisi sampai meninggalnya itu kita tengah malam kekurangan pemeriksaan penunjang untuk mencari lebih jauh,” jelasnya.
Tetapi kalau keterangan dari orangtuanya ada demam ada batuk-batuk, maka kemungkinan itu suatu pneumonia atau radang paru-paru bisa juga infeksi paru, hal ini bukan disebabkan KIPI, tetapi coinsiden. “Artinya kejadian yang terjadi mengikuti setelah adanya vaksinasi,” tutup Dio.