BATAM, Inibalikpapan.com- Krisis air PDAM yang membuat susah warga Balikpapan menginspirasi anggota DPRD Balikpapan mencari solusi hingga ke Kota Batam yang dinilai berhasil mengatasi kebutuhan air bersih bagi warganya, padahal kondisi kotanya mirip dengan kota minyak Balikpapan.

“Batam punya delapan waduk, kita baru waduk Manggar dan penyelesaian waduk Tritip,” kata Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh ketika usai dialog soal PDAM dengan pemerintah kota Batam, Kamis (14/4/2016).

Abdulloh selaku ketua rombongan berkekuatan penuh 45 anggota DPRD Balikpapan melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau. Dia berharap dengan adanya tambahan waduk Teritip bisa menutupi kebutuhan air Balikpapan, sehingga ke depan krisis air tidak terjadi lagi. Tentu harus terus dilakukan pencarian sumber-sumber air baku karena perkembangan kota dan masyarakat makin bertambah.

“Sekarang kita juga lagi lakukan perencanaan pembangunan fasilitas pengolahan air laut. Termasuk pembuatan embung di Batu Raden, Balikpapan Timur. Terobosan ini sedang berjalan dan kita harapkan bisa dilaksanakan secara bertahap,” katanya.

BATAM MILIKI 8 WADUK

Sementara itu, pada pertemuan dengan pemerintah Kota Batam yang diwakili Azril Apriansyah dari Bappeda Batam, Taufik Sekretaris Disdukcapil dan Mukti Rantau dari Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Batam, diperoleh informasi bahwa kondisi kota Balikpapan sebenarnya sama dengan kota Batam dalam soal pemenuhan kebutuhan air bagi warganya.

“Kami bergantung air baku dari air hujan. Kami harus melakukan berbagai cara untuk mendapatkan air. Sebab untuk dapat menarik investor ke Batam kami harus siapkan infrastruktur dasar seperti air dan listrik,” kata Azril.

Azril yang juga Kepala Bidang Fisik Bappeda Batam mengatakan  saat ini terdapat 8 waduk di Batam dan kondisinya baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan air yang mencapai mencapai 3800 liter perdetik. Masih ada sisa 1000 liter per detik, namun pihaknya terus melakukan inovasi dalam mencari air baku, di antaranya dilakukan dengan pengolahan air laut.

Dalam kunjungan ke Batam, rombongan DPRD Balikpapan yang didampingi beberapa perwakilan dari Bappeda, disdukcapil, Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan, PU, dishub dan Dispenda serta dari PDAM. Selain persoalan air, anggota DPRD juga melakukan belajar soal KIA (Kartu Identitas Anak), retribusi pajak reklame,  Perda Rencana Induk Tata Ruang Kota, Perda Uji Alat Berat, Reklamasi Pantai, dan ketenagakerjaan terkait persaingan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Bagikan Ini:

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version