BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemkot Kota Balikpapan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) mulai menyusun Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) terkait normalisasi sungai Ampal.
Andi Yusri Ramlienh- Kepala DPU Balikpapan mengatakan Kajian ini dilakukan mengingat Sungai Ampal menjadi hulunya aliran air, yang kemudian dikirimkan ke Balikpapan Baru dan bertemu di hilirnya aliran air yaitu Hotel Zurich. Selanjutnya air kiriman dari hulu tersebut tembus di belakang Balikpapan Super Block (BSB).
“Sistem drainase ini menjadi satu kesatuan dengan program perbaikan saluran air. Kita susun analisis Amdal, kita kaji ulang DED dan masterplan. Hingga kajian sempadan Sungai Ampal,” kata Yusri.
Yusri mengatakan saat ini kapasitas debit air di Sungai Ampal menjadi lebih besar karena menampung titik-titik sekunder aliran air dari Balikpapan Utara. Selain itu, besarnya debit air juga karena adanya penyumbatan di beberapa titik tertentu di daerah hilir. Hambatan tersebut seperti abutment-abutment yang masih mengendap di bawah jembatan.
“Hambatan air juga bisa juga bisa dilihat di dekat Hotel Zurich dan BSB. Bentuknya pancang-pancang. Sehingga yang seharusnya menjadi aliran air itu terhambat,” kata Yusri menjelaskan.
Berdasarkan masterplan dan hasil perencanaan yang sudah ada, kata Yusri, dimensi bentangnya drainase sungai Ampal mencapai 35 meter. Panjang jalur sebagian ada yang sejauh 30 meter, mengikuti jalur air yang sudah ditentukan.
“Drainasenya akan dibuat cukup besar. Setelah pengkajian kita langsung lelang fisik, kemudian masuk tahap pelaksanaan. Kita target proses menuju pelaksanaan selama enam Minggu,” kata Yusri.
Yusri mengatakan tahun ini pihaknya melanjutkan pengerjaan saluran drainase di Jalan Mayjen Sutoyo Gunung Malang, khususnya pada sisi kanan jalan yang saat ini sedang dikerjakan oleh pemenang tender.
Yusri menargetkan pengerjaan di drainase di Gunung Malang bisa tuntas tahun ini, mengingat kawasan tersebut kerap tergenangi banjir setiap hujan deras turun.
“Drainase di Gunung Malang adalah proyek lanjutan setelah sebelumnya disisi kiri jalan. Pengerjaannya sekitar 700 meter, mulai dari depan Maxi sampai RSUD,” kata Yusri.
Secara keseluruhan, Yusri berujar, untuk tahun ini terdapat lima titik yang menjadi fokus penaggulangan banjir. Termasuk juga peningkatan saluran drainase dan pemasangan gorong-gorong di bawah badan jalan di Jalan Letjen Soeprapto di Balikpapan Barat.
Khusus proyek di Jalan Letjen Soeprapto, kegiatan memakan waktu sekitar 150 hari kalender, yang dikerjakan oleh pemenang tender PT Anugerah Jaya Mulia Utama.
“Secara keseluruhan tahun ini pemerintah kota fokus penanganan banjir pada lima titik. Memang ada penurunan jumlah pengerjaan tahun ini imbas dari adanya rasionalisasi anggaran,” kata Yusri lagi.