BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Kota Balikpapan berharap, Pemerintah Kota segera membangun rumah sakit khususnya yang melayani ibu hamil di Balikpapan Barat.
Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan Baharuddin Daeng Lala mengatakan, warga di Kecamatan Balikpapan Barat sangat membutuhkan rumah sakit yang melayani ibu hamil.
Menurutnya, sejak dua tahun terakhir sebenarnya sudah ada lahan yang cukup luas di Baru Ulu yang hanya tinggalkan dibebaskan saja. Hanya saja memang hingga kini belum terealisasi.
“Makanya ini kan sudah dua tahun, tinggal pemerintahnya lagi tahun depan ini mudah-mudahan bisa kita bebaskan lahannya yang ada di Baru Ulu itum,” ujarnya
“Itu yang ada lapangan itu, ya kurang lebih luasnya satu hektar lebih dan cukup itu, artinya dibangun dua RSUD juga itu Alhamdulilah masih cukup,” sambungnya.
Wakil Rakyat dari daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Barat itu mengungkapkan, harusnya tahun 2017 sudah dibebaskan lahannya hanya saja tertunda kemungkinan karena tak ada anggarannya.
“Seharusnya tahun lalu sudah dibebaskan hanya saja saya tidak tahu dari dinas kesehatan sehingga sampai saat ini belum dibebaskan. Mungkin belum ada anggaran,” ujarnya.
“Kalau masalah teknisnya nanti ditanya ke dinas kesehatan ya, yang penting lahannya dulu di bebaskan, ini masih lahannya orang belum dibebaskan,”ucapnya.
Karenanya dia berharap, tahun 2019 bisa dianggarkan, sehingga warga Balikpapan Barat tidak kesulitan harus ke rumah sakit yang rata-rata ada di Balikpapan Selatan dan Utara.
“Karena jauh sekali kalau mau berobat dan sebagainya, sementara daerah kita kan padat. Tapi mudah-mudahan ada anggaran suapaya itu bisa dibebaskan,” tandasnya.
“Karena rumah sakit itu sangat dibutuhkan di Balikpapan Barat untuk warga sekitar. Saya hanya memprioritaskan bagaimana itu supaya cepat dibebaskan lahannya sehingga cepat bisa dibangun,” harapnya.
Kata Daeng lala rumah sakit untuk ibu hamil yang dekat hanya rumah sakit Sayang Ibu yang terletak di Kelurahan Margasari dekat Lapangan Foni, hanya saja memang fasilitasnya tidak memadai.
“Parkirannya tidak ada, pembuangan sanitasinya kurang bagus, tangga-tangannya juga itu, ya bagaimana fasilitasnya itu memang tidak memungkinkan kalau itu tidak dipindah,” tukasnya.