BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota Balikpapan bersama Polres Balikpapan menggelar apel pasukan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Jumat pagi (18/10/2019).
Sebanyak 800 personil disiapkan untuk pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil yang terdiri personel gabungan pengamanan yang dibantu oleh BKO Polda Kaltim, TNI, Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal). Personel eksternal juga turut membantu pengamanan seperti dari Satpol PP.
Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Fitra mengatakan patroli pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden RI sudah berjalan. Sejumlah titik vital menjadi pantauan personel pengamanan diantaranya Kantor Wali Kota Balikpapan, Kantor DPRD Balikpapan, Pertamina dan KPU Balikpapan.
“Pasukan pengamanan pelantikan ini akan patrol secara mobile, baik skala besar dan skala kecil. Kita ingin masyarakat melihat bahwa kesiapan TNi-Polri dibantu dan siap mengamankan pelantikan presiden pada 20 Oktober nanti,” beber Kapolres Wiwin usai mengikuti apel pengamanan di pemkot.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden mengatakan Apel pengamanan untuk memastikan kesiapan pasukan pengamanan beserta unsur pendukung yang terlibat dalam stabilitas dan kondusivitas kota. Khususnya dalam perhelatan dalam pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih agar dapat terjaga dengan baik.
“Tugas yang diemban ini adalah demi masyarakat, bangsa dan negara dalam menjaga persatuan yang dipertaruhkan dalam pelantikan ini. Apalagi Balikpapan akan menjadi lumbung IKN. Sehingga menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas tentunya regional dan nasional,” kata wali kota Rizal mengutip sambutan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Apel ini diikuti ratusan peserta dan undangan yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh paguyuban, tokoh agama, tokoh adat dan aparat keamanan.
Wali Kota melanjutkan bahwa personel juga diminta memelihara kewaspadaan terhadap berbagai perkembangan situasi.
“Saat ini informasi mengalir dengan cepat dan tidak terbatas. Panglima TNI berpesan agar seluruh personel diminta untuk mencermati dan mengolah setiap informasi yang ada. Karena kegagalan memahami informasi menyebabkan mengambil keputusan tidak tepat,” tandasnya.