Disdukcapil Balikpapan Jemput Bola Perekaman KTP-el Pemula

Kepala Disdukcapil Balikpapan Tirta Dewi

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) terus berupaya mempermudah pelayanan administrasi kependudukan bagi masyarakat, termasuk generasi muda yang baru pertama kali memiliki identitas kependudukan.

Salah satu inovasi yang kembali digulirkan adalah program “Disdukcapil Goes to School”, yakni layanan jemput bola perekaman KTP elektronik (KTP-el) untuk pelajar usia 16–17 tahun.

Program ini menyasar para pemilih pemula yang sebentar lagi genap berusia 17 tahun. Mereka merupakan warga yang belum pernah melakukan perekaman data kependudukan dan menjadi target prioritas agar dapat memiliki KTP-el sebelum memasuki masa pemilihan umum mendatang.

Kepala Disdukcapil Balikpapan, Tirta Dewi, menjelaskan bahwa kegiatan jemput bola ini sudah menjadi agenda rutin setiap tahun, terutama di sekolah-sekolah tingkat SMA dan SMK. Dengan sistem ini, pelajar tidak perlu repot datang ke kantor Disdukcapil untuk melakukan perekaman, karena petugas akan datang langsung ke sekolah sesuai jadwal yang telah disusun.

“Kami berusaha mempermudah akses bagi masyarakat, terutama pelajar. Mereka tidak perlu datang ke kantor. Petugas kami yang akan mendatangi sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman langsung di tempat,” ujar Tirta, Minggu (5/10/2025).

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan proaktif Disdukcapil dalam mendekatkan layanan kepada masyarakat. Selain efisien dari sisi waktu dan biaya, cara ini juga efektif menjangkau para pelajar yang memiliki kesibukan di sekolah.

Untuk periode 6–9 Oktober 2025, Disdukcapil Balikpapan telah menyusun jadwal kunjungan ke sejumlah sekolah, di antaranya MAN Prapatan, SMA Negeri 1 Balikpapan, SMA Negeri 7 Balikpapan, serta MAN Kilometer 8,5. Setiap hari, petugas melakukan perekaman langsung menggunakan perangkat mobile, meliputi pengambilan foto, sidik jari, tanda tangan digital, dan iris mata.

“Setelah anak berusia 17 tahun plus satu hari, KTP-el mereka bisa langsung dicetak di kantor kecamatan tanpa harus melakukan perekaman ulang,” jelas Tirta. “Dengan begitu, begitu usianya cukup, mereka tinggal datang membawa bukti perekaman untuk mencetak KTP-nya.”

Menurut Tirta, jumlah pemilih pemula di Balikpapan tidak terlalu besar jika dibandingkan total penduduk, namun tetap menjadi perhatian karena berkaitan dengan validitas data kependudukan dan daftar pemilih tetap (DPT). Oleh karena itu, kegiatan perekaman ini dilakukan secara rutin setiap triwulan.

Selain melakukan perekaman, Disdukcapil juga berkoordinasi secara berkala dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan dalam melakukan pembaruan data pemilih pemula. Setiap tiga bulan, kedua lembaga ini melaksanakan sinkronisasi data melalui rapat pleno terbuka yang melibatkan camat, lurah, serta perwakilan partai politik.

KPU Balikpapan pun turut aktif memberikan edukasi politik kepada pelajar di berbagai sekolah. Melalui kegiatan sosialisasi, para siswa diperkenalkan pada pentingnya partisipasi dalam pemilu serta hak dan kewajiban sebagai warga negara yang sudah memiliki KTP.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap pemilih pemula paham bagaimana menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab,” kata salah satu komisioner KPU Balikpapan.

Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi Data Pemilih Berkelanjutan (DPB) Triwulan III Tahun 2025 yang digelar pada Kamis (2/10), KPU Balikpapan menetapkan jumlah pemilih di Kota Minyak mencapai 536.514 orang. Angka ini termasuk tambahan pemilih pemula yang datanya telah diverifikasi oleh Disdukcapil dan instansi terkait.

Dengan sinergi antara Disdukcapil dan KPU ini, diharapkan proses pembaruan data kependudukan dan kepemiluan di Balikpapan dapat terus berjalan akurat dan transparan. Lebih dari itu, program “Goes to School” juga menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam menanamkan kesadaran administrasi dan demokrasi sejak dini kepada generasi muda.

“Anak-anak muda adalah masa depan bangsa. Dengan memiliki KTP sejak dini, mereka belajar bertanggung jawab sebagai warga negara dan memahami pentingnya data kependudukan yang valid,” pungkas Tirta.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses