BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — BKKBN telah launching peluncuran data Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021 (PK21) pada Kamis (04/11/2021). Dalam launching secara virtual tersebut tampak diikuti pula oleh Kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Sri Wahyuningsih.
Pada kesempatan itu, Yuyun- demikian ia disapa mengatakan khusus kota Balikpapan PK21 yang dilaksanakan pada 1April sampai dengan 5 Juli 2021 tersebut, para kader menggunakan smartphone masing-masing untuk mengumpulkan data.
Dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19, disini para kader menyambangi rumah- rumah warga sasaran PK21 dan mengajukan sejumlah pertanyaan yang tertera pada formulir virtual yang disiapkan BKKBN.
“Hasil PK21 ini dapat menjadi perhatian pemangku kebijakan dalam hal ini BKKBN khususnya OPD KB untuk mengambil keputusan sampai sejauh mana program KB berjalan, ” kata Yuyun.
“Untuk saat ini kami kita Balikpapan masih menunggu hasil PK21 dari pusat,” ujarnya.
Kata Yuyun kegiatan PK21 mengacu pada Peraturan Pemerintah No 87 tentang Perkembangan Kependudukan, Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga.
Oleh karena itu pendataan seperti metode sensus yang mana kader menanyakan seputar jumlah pasangan usia subur (PUS), jumlah anak balita, jumlah remaja, jumlah lansia, PUS ber KB, data anak stunting, pemahaman keluarga terkait pola pengasuhan dan jumlah kelompok kegiatan (BKB, BKR, BKL, PIK Remaja, UPPKA).
Ia juga mengatakan Pendataan Keluarga di Balikpapan telah dilaksanakan lima kali yaitu pada tahun 1971, 1985, 1994, 2000 dan 2015 dan dilaksanakan kembali pada tahun 2021. BKKBN melakukan pendataan keluarga sebagai amanat UU 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
“Pendataan keluarga dilakukan, salah satunya Untuk perencanan pembangunan keluarga, misalnya bagaimana kualitasnya seperti penggunaan KB yang masih minim dan bagaimana memenuhi kebutuhan gizi anak agar tidak stunting, ” kata Yuyun menjelaskan.
“Yang kami harapkan hasil PK21 ini menjadi dasar kebijakan pembangunan kota Balikpapan, khususnya lagi bahan evaluasi pembangunan manusia mulai dari siklus kelahiran sampai lansia, ” ujarnya menambahkan.