BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Kids Fun Fest, di Atrium Plaza Balikpapan, pada Sabtu (3/12/2022).
Kegiatan yang bertemakan “Let Kids be Kids” dibuka oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan Dra Alwiati, mewakili Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Disampaikan Kepala DP3AKB Balikpapan, Alwiati bahwa anak merupakan tunas yang akan tumbuh menjadi generasi penerus bangsa dan menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
Untuk itu, kegiatan seperti ini dapat dicontoh oleh seluruh masyarakat Kota Balikpapan sehingga anak-anak memiliki kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya.
“Kita tidak boleh memberikan pendidikan anak yang tidak sesuai dengan usianya,” ucapnya.
Atas kepedulian dari berbagai pihak, sehingga mendukung Balikpapan menjadi kota layak anak. Oleh karenanya, la mengajak semua, khususnya yang dilimpahi kelapangan rezeki, untuk semakin meningkatkan kepedulian kepada anak-anak, yang memerlukan perhatian, kasih sayang, perlindungan, kesehatan serta pendidikan yang layak, khususnya di Kota Balikpapan.
Alwiati mengaku, sebagai salah satu inovasi untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat terutama pada anak-anak, karena anak adalah bagian dari keluarga menuju tahun Emas 2045 buat Indonesia, artinya tahun itu tahun generasi emas unggul mandiri dan berdaya saing tinggi ,per masalahan kita saat ini masih terjebak di urusan kemiskinan , stunting , pola asuh,napza , penggunaan gadget yg kurang terkontrol ,pernikahan di bawah umur, sarana ruang bermain anak yang terbatas , dan kasus anak putus sekolah.
Lebih detail Alwiati jabarkan berdasarkan data yg kami peroleh dari capil Balikpapan jumlah penduduk kota Balikpapan 718 423 jiwa , jumlah anak 119 440 jiwa’ dari data ini bahwa usia produktif harapan dimasa depan di kota Balikpapan , selebihnya adalah anak penerus masa depan kita .
Sedangkan hak hak anak yang menjadi persyaratan seperti kartu identitas anak , sebagai identitas anak jgn sampai tidak mendapatkan pengakuan itu anak kita, atau tidak ada pengakuan sebagai anak, penertiban akte kelahiran cukup tinggi dan anak putus sekolah sebanyak 898 masih cukup tinggi, salah satu solusi ikut program Pendidikan Non Formal kelompok belajar paket A,B dan C
Lanjut Alwiati bahwa hasil diskusi dengan Departemen Agama kota Balikpapan pada semester pertama sekitar 55 pasangan yang diberi dispensasi nikah dibawah umur , ini merupakan masalah bersama kita perlu dipikirkan , bangaimana meningkatkan kemandirian , pola pikir dan pola asuh buat Anaknya kelak nanti.
Secara statistik 40 kasus terbanyak Balikpapan Selatan dan utara kekerasan seksual masing masing 9 kasus Ini yang perlu ditindaklanjuti sudah sejauh mana program pendampingan yang di lakukan oleh PPATBM.
“Untuk menjadi kota layak anak ada beberapa indikator yang termasuk antara lain kota hijau ,kota cerdas, kota aman bencana, kota sehat, kota inklusi dan kota peduli HAM,” akunya.
Untuk mencapai hal tersebut saya mengajak para kader PPATBM untuk melakukan hal yang terbaik sebagai rasa peduli dan tanggung jawab bersama untuk menggapai PIN EMAS sebagai inovasi , untuk mencapai hal tersebut diatas maka
dibutuhkan koordinasi, kolaborasi dan sinkronisasi dari 6 elemen antara lain pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, Dunia Usaha, media massa dan Forum Anak menutup pembicaraan.
Tampilan tari tradisional dari dua kategori, yakni kategori A tingkat TK-SD Kelas 2 sedangkan kategori B tingkat SD kelas 3-6, disaksikan oleh Kepala DP3AKB Balikpapan, Ketua Kadin Balikpapan Yaser Arafat, Ketua Iwapi Balikpapan Yuli Shinta Novianti, serta para dewan juri dan orang tua.Kids Fun Fest yang diinisiasi Sunday Class, juga menghadirkan fashion show, solo singing, colouring, parenting talkshow serta story telling.
Sementara itu, Perwakilan Sunday Class Elsa mengatakan, kegiatan ini bertujuan sebagai penyaluran hobi dan menjadi wadah untuk membentuk dan menyalurkan bakat, sehingga anak-anak semakin kreatif dan tidak kalah dengan kota besar lainnya.
“Ini juga menjadi edukasi untuk orang tua, dalam mendukung perkembangan anak-anak kita,” tutupnya.