BALIKPAPAN,Inibalikpapan com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Balikpapan meningkatkan intensitas razia untuk mendukung predikat Kota Balikpapan sebagai Kota Layak Anak (KLA).
Kabag Ops Satpol PP Kota Balikpapan Erik Gampu menyampaikan, peningkatan intensitas razia ini dilakukan untuk mengantisipasi kian maraknya anak jalanan (anjal) dan Gepeng.
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait diantaranya Dinas Sosial dalam memberikan pembinaan kepada anak jalanan.
“Kita selalu berkoordinasi dengan Dinas Sosial, untuk memonitor di wilayah dalam melaksanakan penertiban. Kalau memang nantinya berurusan dengan dinas sosial, nanti kita bawa ke penampungan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (2/8/2023).
Ia menerangkan, untuk mengantisipasi maraknya anak jalanan, pihaknya juga telah menyiapkan tim reaksi cepat yang selalu siap siaga selama 24 jam, dalam memonitor keadaan di sejumlah wilayah.
“Mau tidak mau harus lebih intens. Baik kami sebagai penegak perda, maupun berkoordinasi dengan instansi terkait.Kita ada tim reaksi cepat, jadi yang standby 24 jam siap respon terkait ada laporan masyarakat tidak hanya itu yang jain juga,” pungkasnya.
Kota Balikpapan berhasil meraih penghargaan Kota Layak Anak Kategori Utama. Penghargaan diserahkan langsung pada Sabtu (22/7/2023) malam oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga. Penyerahan ini sekaligus menyambut Hari Anak Nasional ke-39 yang jatuh pada 23 Juli 2023.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Alwiati mengungkapkan pemberian penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama ini diberikan pada 19 kabupaten/kota.
“Balikpapan bersama DKI Jakarta, Surabaya, dan kota-kota lain yang sudah menerima penghargaan kategori utama ini dari tahun-tahun sebelumnya,” terang Alwiati.
Balikpapan sebelumnya selama tiga tahun telah meraih penghargaan kategori Nindya. Yaitu dari 2019-2022. Di tahun ini Balikpapan akhirnya berhasil meraih kategori Utama. “Tentunya raihan ini tidak terlepas dari komitmen seluruh stakeholder serta semangat kolaborasi dan sinergi,” ujarnya.
Yang mana, menurutnya ini juga berkat keterlibatan masyarakat, pemerintah, dunia usaha, akademisi, media massa, dan forum anak, bersatu untuk mewujudkan Kota Layak Anak.
Sejumlah fasilitas yang jadi faktor pendukung perolehan kota layak anak. Dimana kota Balikpapan yang kini sudah memiliki Puskesmas terstandardisasi nasional, yaitu Puskesmas Mekarsari. Lalu juga SD Bhayangkari, SLB, dan adanya penghargaan Pusat Informasi Sahabat Anak untuk Perpustakaan Kota Balikpapan. Juga adanya inovasi baru dari Puskesmas yang berorientasi pada kepentingan anak. Misalnya pada Puskesmas Mekarsari, Puskesmas Baru Tengah, juga Puskesmas Pelayanan Anak Berkebutuhan Khusus.
“Ini adalah faktor paling penting dalam menambah nilai untuk Kota Balikpapan. Ada juga inovasi dari Kelurahan. Ini soalnya Kelurahan Gunung Sari Ulu dengan programnya Kampung Pustaka Gunung Sari Ulu,” bebernya.
Pada saat penilaian, tim juri berfokus pada pemenuhan hak anak. Bahwa di tingkat kelurahan pun sudah ada komitmen untuk memberi pemenuhan hak anak.
“Selain itu juga adanya komitmen pemerintah kota, melalui Surat Edaran Wali Kota tentang penghapusan iklan rokok. Juga adanya Surat Edaran Wali Kota tentang percepatan penurunan stunting pada seluruh stakeholder di masyarakat,” sebutnya.