Enam Regu Tampil Di Babak Final Syarhil Quran, Peserta Tampilkan Materi Jauh Lebih Baik

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Bertempat di Aula Kantor Kecamatan Balikpapan Selatan dilaksanakan babak final lomba Musabaqoh Syarhil Qur’an pada MTQ ke-44 Kaltim, Jumat (19/8/2023).

Dari pantauan media di lokasi tampak peserta beregu baik putra dan putri menunjukkan performa terbaiknya dibabak final, apalagi dengan dukungan penonton membuat perlombaan di cabang ini cukup ramai dan mendapat antusias sangat ramai dari penonton yang datang.

Ketua Dewan Majelis Bidang Syarhil Qur’an Hj Nurbaibah MAg mengatakan, pada hari ini pelaksanaan lomba Musabaqoh Syarhil Qur’an sudah memasuki babak final yang mana ada 6 regu yang tampil dengan 3 regu laki-laki dan 3 regu perempuan.

“Dua hari kita lakukan babak penyisihan dan hari ini finalnya kita laksanakan, untuk pengumuman pemenang akan dilakukan pada saat penutupan MTQ ke-44 Kaltim,” ujar Nurbaibah kepada Inibalikpapan.com, Jumat (19/5/2023).

Nurbaibah menambahkan, dalam lomba Musabaqoh Syarhil Quran ada 3 kriteria untuk dilakukan penilaian diantaranya bidang terjemahan dan isi, bidang retorika, dan bidang mimik tilawah.

“Disetiap bidang itu ada kriteria-kriteria tertentu seperti di bidang terjemahan apakah sesuai dengan Kemenag, di bidang isi apakah penyampaianya update atau gak, aktual, atau menggunakan materi tahun yang lalu,” akunya.

“Begitu juga dengan sistematika uraian, ayat yang dipasang membahas pola pikir, apakah ayat sesuai, terkadang membahas masalah apa ayatnya tidak sesuai hadisnya ini yang dilihat, begitu juga dengan ketajaman kedalaman tentang materi itu,” sambungnya.

Sedangkan dalam bidang retorika dan intonasi dari jalan masuk sampai turun dari panggung matanya tidak bisa pejam, dilihat juga bagaimana mereka berbicara kepada penontin dengan penghayatan, apakah noleh kesana kesini.

“Begitu juga dengan tajwid bukan semata ayat alquran yang disampaikan mulai dari pengucapan salam dari assamulaikum saja sudah dinilai,” imbuhnya.

Baca juga ini :  Derby Kaltim, Laga Menentukan Persiba

Kata Nurbaibah untuk dewan hakim ada sembilan, kalau pun penilaian ada yang memiliki nilai yang sama maka akan dilihat mana satu nilai terbaik dan satu nilai terendah, maka itu perlu setiap saat dilakukan diskusi antar dewan hakim.

“Apalagi dengan adanya sembilan dewan hakim ini bisa dilihat dalam hal penilaian juga harus diberikan catatan-catatan,” akunya.

Meski begitu dirinya melihat MTQ tahun ini para peserta lebih meningkat, pertama dari sisi pedalaman materi isi, kalau dulu dari isi itu banyak pengambilan makala-makala sebelumnya sekarang konten isinya lebih update dan memahami.

“Untuk peserta juga jauh lebih baik dengan materi-materi yang disampaikan update dan terbaru,” akunya.

Menurutnya, Syarhil qur’an merupakan cabang penampilan dalam bentuk pembacaan ayat Al-Qur’an atau Tilawatil Qur’an, Terjemahan ayat secara puitisasi tanpa teks, serta uraian secara luwes, bebas dan tanpa teks isi dari ayat Al-Qur’an yang dibacakan.

Pada lomba syarhil Qur’an setiap regu tampil selama 15 sampai 20 menit, dimana tema pada babak penyisihan ini diundi (ditentukan) 1 hari sebelum mereka tampil. 

“Untuk cabang Syarhil Qur’an, lomba terdiri dari 2 babak, yaitu babak penyisihan dan final,” akunya.

Babak penyisihan sendiri dijadwalkan akan dilaksanakan selama selama dua hari dimana dalam satu hari menampilkan 8 regu yang berlomba.

“Pada cabang lomba ini masing-masing daerah mengirimkan satu regu yang terdiri dari 3 orang dengan usia tidak boleh melebihi 19 tahun,” akunya.

Untuk diketahui, Seiring berjalannya waktu,  Syarhil Qur’an semakin menyebar luas. Pertama kali diadakan dalam gelaran MTQ Nasional XV di Bandar Lampung tahun 1988. 

Kini Musabaqah Syarhil Qur’an sudah semakin populer dan terjadi banyak perkembangan. Pada gelaran MTQ Nasional yang diadakan oleh LPTQ Nasional, Syarhil Qur’an awalnya diikuti oleh peserta yang notabenenya sudah dewasa dan bisa disebut pendakwah kondang. Namun, kini Syarhil Qur’an pada gelaran MTQ yang diadakan LPTQ dibatasi dengan umur maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari.

Baca juga ini :  Best Practice Menggunakan Metode Star 

Musabaqah Syarhil Qur’an adalah salah satu cabang musabaqah yang memiliki tantangan dan kekhasan tersendiri. Dikarenakan harus adanya keterpaduan dan kekompakan dari tiga aspek, yakni pensyarah (penyampai materi), qori’/qori’ah (pembaca ayat al-Qur’an), dan juga sari tilawah (penerjemah ayat al-Qur’an). Tantangan dalam Syarhil Qur’an pun seiring berjalannya waktu berubah.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.