BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — DPRD Balikpapan memangkas usulan Rp240 miliar dana penanganan covid-19 yang disampaikan pemerintah kota. Sejumlah usulan dinilai perlu dipangkas karena kurang relevan dengan situasi dan juga petunjuk yang ada.
Contohnya, DPRD Balikpapan memangkas usulan insentif kesehatan dokter spesialis yang menangani covid-19 di Balikpapan dari Rp31 miliar menjadi Rp21 miliar. Awalnya diusulkan jumlah dokter 165 baik dari dokter pemerintah maupun swasta. Sehingga hanya disetuji bagi 65 dokter spesialis dari pemerintah kota.
“Ada insentif untuk tenaga kesehatan dokter itu Rp21 miliar. Tadinya skema 240 miliar itu menaggaung seluruh tenaga medis di Balikpapan baik pemerintah dan milik swasta. Tadi kita singkirkan swasta karena pemerintah pusat yang menanggung swasta,” beber Anggota Panitia Anggaran DPRD Syukri Wahid kepada media, usai rapat anggaran di DPRD, Senin sore(21/4).
“Jadi yang kita tanggung dokter medic pemkot Balikpapan tadinya 165 dokter spesialis baik negeri dan swasta. Setelah kita korek yang baru (65) cukup,” lanjutnya.
Selain itu masker yang diusulkan 11 miliar hanya disetujui 1 miliar saja. “Asumsi 133 ribu masker. Masyarakat kena dampak sejak bulan dua sudah pada beli masker. Tadi 636 ribu kali dua masker. Satu orang dua. Bagi saya perut dan masker penting tapi sekarang masker orang beli sendiri,” jelasnya.
Pemangkasan item anggaran penanganan covid-19 kota Balikpapan ini dalam rangka menutup celah deficit APBD 2020 berjalan.
“Makanya pansus ini beruntun, masuk dari LKPJ lalu masuk covid. Jadi orang sama. Kebetulan saya diminta aklamasi dalam rapat gabungan (senin) minta memimpin pansus ini,” tambahnya.
Pemotongan usulan anggaran juga dilakukan bagi honor-honor petugas covid-19. “ini ngak ada,” sebutnya.
Politisi PKS ini juga menjelaskan item belanja covid hanya tiga yakni kesehatan, jaringan pengamanan sosial dan recovery ekonomi.
“Dalam itu item-item banyak, tidak ada bansos tapi adanya bansos hibah untuk instansi vertical dalam penanganan ini. Kita setujui, Rp3,7 miliar dari usulan Rp8 miliar,” sebutnya.
Dari usulan Rp240 miliar diperkirakan anggaran penanganan covid dikisaran angka Rp133 miliar. “Angka ini bisa naik bisa berkurang. Selasa kita bahas lagi (21/4),”tukasnya.