BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan menyebut jumlah SMP tidak berbanding lurus dengan jumlah SD di Kota Balikpapan.
Hal itu, turut menjadi problem tahunan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) menjelang Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB).
“Saya kira problemnya semua sudah tahu, bahwa masalah besarnya adalah ketersediaan sekolah kita yang tidak berbanding lurus,” ujar Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Irvan Taufik, Selasa (23/5/2023).
Ia menambahkan, terdapat 137 SD Negeri di Kota Balikpapan. Sedangkan untuk SMP Negeri yang siap hanya terdapat 25 SMP.
“Kebayang 12.000 siswa-siswi yang keluar dari SD Negeri, kemudian kita hanya punya daya tampung SMP sekitar 6.000 siswa-siswi,” tutur Irvan.
“Artinya ya itulah masalah besarnya, tidak berbanding lurusnya jumlah SD dan SMP kita,” imbuhnya.
Selain ketersediaan sekolah yang kurang, Irvan mengungkapkan problem lain yakni kurangnya jumlah tenaga guru di Kota Balikpapan.
“Penerimaan untuk ASN dan PNS untuk guru kewenangan pusat, bukan kewenangan kami,” kata Irvan.
“Cuman masalahnya sekarang adalah perubahan status dari naban menjadi P3K itu bukan menambah, hanya mengubah status saja. Jadi dari sisi kuantitas sama saja, orangnya juga itu-itu saja,” tambahnya.
Di sisi lain, Irvan menyampaikan bahwa saat ini persiapan PPDB di Kota Balikpapan sudah mulai berjalan. Sementara ini dalam tahap verifikasi dan validasi, untuk jalur prestasi dan lainnya.
“Puncaknya PPDB nanti pada Juni di tanggal 26, 27, 28, kemudian 29 kita lebaran, lanjut 30 Juni untuk pengumuman terakhir,” pungkasnya.