BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com—Dinas ESDM Provinsi Kaltim akan membentuk tim rescue ESDM guna mengatasi persoalan dampak negatif dari kegiatan pertambangan dan migas.
Tim rescue ESDM provinsi Kaltim ini diisi dari pelaku migas, batu bara, unsure pemerintah yang memahami dalam hal penanganan bencana atau keadaan darurat.
“Kemarinkan ada banjir, tanah longor, kekeringan dan kemungkinan bencana lainya. Pemerintah Kalitm berharap ada tim respon kedepan kita coba membentuk tim rescue ESDM melibatkan para pihak apakah dari minerba, migas,” ujar Kepala Dinas ESDM Kaltim Wahyu Widhi Heranata dalam sambutan mewakili gubernur Kaltim forum diskusi hulu migas di hotel Jatra (11/7/2019).
Wahyu meyatakan pihaknya bukan ingin mengatur keberadaan para pihak baik di minerba atau migas melainkan hanya membuat wadah tim rescue ESDM guna merespon setiap bentuk bencana yang ada di Kaltim.
“Bukan ingin mau mengatur tapi ada wadah. Kemarin ada banjir di Samarinda, saya coba menjembati, dari wajahtu keinginan ingin ada dibentuk tim. Saat ketika di Badan penanggulangan bencana saya sering melihat teman-teman kegiatan rescue fire challenge yang diadakan di Senipah,” tuturnya.
Dia menyebutkan dalam anggaran biaya di Minerba terdapat klausal kebencanaan. Dan hal ini bisa digabungkan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“Sehingga ini akan kita gabung menjadi tim ESDM Kaltim. Jadi yang membedakan itu bednya saja apakah adari PHM, PHKT atau dari temen-teman minerba. Beda logo saja tapi Baju sama. Dan saya sudah lapor ke gubernur, wagub intinya beliau setuju saja. Nanti kita disain,” katanya.
Pemerintah sadar bahwa upaya mensejahterakan masyarakat tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Perlu keterlibatan swasta dan masyarakat. “mari kita terintegrated,” tukasnya.