BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- PLN menyatakan siap memasok listrik jika Presiden Joko Widodo memindahkan Ibukota Negara atau Pusat Pemerintahan ke Kalimantan. Hal itu disampaikan Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Syamsul Huda.

“Kalimantan kebetulan siap, dan sistem kita sekarang dalam kondisi sudah surplus. Jadi artinya tidak

perlu khawatir dengan ketersediaan energi listrik dari beberapa lokasi alternatif,” ujarnya.

Berdasarkan data PLN Regional Kalimantan, ketenagalistrikan semester 1 tahun ini sekitar 2.113 Megawatt (MW) Pembangkit akan dibangun, dengan 5.557 KMS transmisi, serta 5.001 MVA Gardu Induk.

Menurutnya, tahun ini PLN Regional Kalimantan memiliki target penambahan infrastruktur yang COD sekitar 910.9 MW Pembangkit, 3.898 KMS transmisi, dan 1.360 MVA Gardu Induk

“Kita tinggal diberikan informasi lokasinya dimana, nanti kita akan mendukung dari sisi infrastruktur pengadaan energi listriknya,” ujarnya

Untuk itu, pihaknya menegaskan tak perlu khawatir dengan penyediaan energi listrik untuk wilayah Kalimantan. Mengingat PLN sendiri telah memiliki Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUTL). 

“Kita punya RUPTL (rencana usaha penyediaan tenaga listrik). Disitulah panduan kita, jadi acuannya itu. Supaya kita ga keluar jalur. Berapa kita bangun pembangkit sehingga supply dan demandnya,” ujarnya.

Syamsul Huda mengungkapkan, jika Kalimantan menjadi Ibukota Negara maka instalasi maupun jaringan listrik tidak lagi diatas tapi dalam tanah. Meskipun untuk membangun jaringan dibawah tanah diperlukan investasi yang besar.

“Saya sendiri mimpinya, berharap sekali karena ini ibukota negara. Artinya nanti jaringan lebih bagus dibawah, tidak diatas lagi. Jadi jangan diatas, kalo diatas ga bagus,” ujarnya. “Investasinya pasti lebih mahal dibawah. PLN pasti akan siap, biasanya di negara maju di gorong-gorong itu sudah ada semua jaringan. Setiap Tahun kita ada cadangan daya, jadi jangan dimaknai berlebihan.”

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version