BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Guna mendukung pembangunan dan melihat ketahanan pangan di Kaltim, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kunjungan kerja mendatangi titik nol IKN Nusantara melakukan apel siaga sekaligus penanaman pohon pada Jumat (11/11/2022).
Rombongan dipimpin langsung Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian RI, Jan S Maringka bersama sejumlah pejabat di lingkungan Balai Karantina Pertanian Kota Balikpapan.
Jan mengatakan, tujuan datang ke IKN ini dalam rangka melakukan monitoring kesiapan Kementerian Pertanian bersama jajaran stakeholder pertanian dalam rangka mendukung pembangunan IKN.
“Kita melihat bahwa saat ini dunia menghadapi krisis pangan dan tentunya hal itu tidak dapat dilepaskan dari penghargaan yang diterima oleh Indonesia,” ujar Jan Marinka kepada media, Jumat (11/11/2022).
Apalagi kemarin baru saja mendapat perhargaan atas swasembada beras, diharapkan kedepan mencapai swasembada pangan, tentu hal tersebut tidak membuat untuk berpuas diri ini.
“Kita harus terus menerus kita ingatkan bahwa Kementerian Pertanian tidak dapat bergerak sendiri tapi bergerak bersama,” akunya.
Dalam rangka mengoptimalkan agar program pertanian dapat mewujudkan Indonesia kedaulatan pangan, pihaknya juga sudah melakukan monitoring kebeberapa wilayah perbatasan seperti Sabang, Merauke, Entikong, Rote, dan Timor Leste.
“Kita melihat diseluruh daerah perbatasan ada ketahanan pangan yang cukup. Bahkan pertanian kita surplus,” ujarnya.
“Sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan sendiri tapi juga memenuhi provinsi di wilayahnya masing-masing,” sambungnya.
Karena komitnen ini harus digaungkan karena di wilayah IKN aktivitas akan meningkat, karena itu bersama-sama dari awal tahap perencanaan.
“Program di IKN kita melihat seperti ketika proses pembangunan kita harus melhat dari pada kebutuhan-kebutuhan para pekerja jangan sampai terputus rantai makanan,” akunya.
“Untuk itu suplai dari daerah sekitar IKN juga diiperlukan,” tambahnya.
Kata Jan, kedepan diharapkan akan menjadi lebih fokus, sehingga tidak ada terkendala dengan berbagai masalah kebutuhan pangan.
“Contohnya saat ramainya PMK di Jawa yang zona merah, tapi dengan prinsip ketahanan pangan ketersedian pasokan dari daerah lain, kemudahan sarana akses yang mudah,” pungkasnya.