BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kontraktor DAS Ampal PT Fahreza Duta Perkasa menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga Balikpapan dalam pengerjaan proyek pengendalian banjir baik depan Global maupun Jalan MT Haryono dekat MS Glow.
Selain usaha warga terganggu juga menimbulkan kepadatan arus lalu lintas. Terkini kontraktor juga belum dapat membuka akses satu jalur untuk roda dua seperti yang diumumkan dapat dilalui pada Jumat (17/2/2023).
Direktur PT Fahreza Duta Perkasa, Cahyadi menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanannya ini. Pekerjaan yang dilakukan menurutnya sangat dipengaruhi faktor cuaca.
“Target kita 17 ini bisa dilalui roda dua. Faktor utama cuaca ya hampir setiap hari turun hujan. Itu sangat mengganggu karena posisi pekerjaan kita ada dua yaitu pemasangan box culvert dan kegiatan penimbunan tanah. Cuaca ini jadi kendala sehingga molor,” terangnya.
Pihaknya awalnya menyelesaikan box culvert sambil penimbunan tapi tidak maksimal karena faktor cuaca. Sehingga akhirnya fokus pemasangan box culvert lebih dahulu.
“Malam ini dimaksimalkan penimbunan tanah kita kerjakan 24 jam setiap harinya. Mudahan cuaca mendukung sampai tanggal 20,” ujarnya.
Pihak juga telah memaksimalkan alat-alat di lapangan termasuk kendaraan truk, buldozer, ekskavator sehingga bisa lebih maksimal.
“Kita juga sudah bergerak semaksimal mungkin, tinggal faktor alam yang mendukung kita,” ujarnya.
Terkait pembongkaran drainase di MT Haryono depan MS Glow, juga mengakui kurang berkomunikasi.
“Kami PT Fahreza tadi berkomunikasi dengan pihak terkait bagaimana meminimalisir dampak ke masyarakat hal teknisnya seperti apa. Karena masyarakat belum tahu metode kita seperti apa, dan langkah-langkah seperti dampak penutupan akses ke usaha mereka,” katanya,
Pihaknya akui terjadi miskomunikasi saat dilakukan pembongkaran depan ruko milik pelaku usaha. Namun saat ini sudah dikomunikasikan.
Rencana kontraktor akan bertemu langsung dengan pelaku usaha yang terkena imbas langsung pekerjaan proyek.
“Intinya memang ada miskomunikasi seperti apa metodenya, dan bagaimana kewajiban-kewajiban kontraktor setelah pembongkaran itu. Misalnya waktunya berapa lama. Nah mereka itu belum tau. Nah itu yang terus akan kita komunikasikan,” tandasnya.