JAKARTA, Inibalikpapan.com – Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru menyesalkan kembali terjadinya kebakaran Kilang Minyak Pertamina. Kali ini terjadi kebakaran di Kilang Minyak Balikpapan Jumat (4/3/2022).
Dia menilai, seringnya kilang minyak terbakar karena pengelolaan yang salah. Diantaranya karenaperawatannya yang tidak ada. Karenanya dia meminta agar perawatan yang dtingkatkan khususnya antisipasi kebakaran.
Sehingga tidak ada lagi istilah tersambar petir dan alasan lainnya. Karena kata dia, kebakaran yang terjadi di kilang minyak merugikan. Perawatan harus berkala dan harus diawasi. Kalau tidak, maka kebakaran akan selalu terjadi.
“Terlebih lagi saat ini harga minyak sedang meroket, sedangkan kita belum bisa memenuhi lifting minyak kita,” ujatnya dilansir laman parlemen
“Akibat kebakaran itu tentu negara mengalami kerugian yang tidak sedikit, bisa mencapai triliunan rupiah. Lantas, jika ingin menyalahkan, yang salah siapa?” tanya politisi PDI-Perjuangan ini.
Dia menjelaskan, kebakaran terbut bukan lagi terkait teknologi yang digunakan pada kilang-kilang minyak. Perawatan merupakan hal yang utama dilakukan. Karena ketika tekhologi sudah terpasang harus ada perawatan.
“Karena setiap perusahaan ketika ingin membuat kilang, segala risikonya itu pasti sudah diperhitungkan, tentu dengan sebuah teknologi. Dan ketika teknologi ini terpasang yang paling utama yang harus ditekankan adalah perawatan atas kilang tersebut,” ujarnya
“Termasuk perawatan atas teknologi untuk mencegah terjadinya kebakaran. Nah ini yang saya lihat masih kurang,”
Berkaca dari sering kilang terbakar, berharap pemerintah harus terus melakukan pengawasan terhadap aset-aset negara. Termasuk aset milik Pertamina. Sehingga tidak terjadi lagi kebakaran kilang minyak di semua daerah.
Tahun lalu, setidaknya tiga peristiwa kebakaran terjadi di kilang minyak milik Pertamina yakni di kilang minyak I Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Beberapa bulan berikutnya, kebakaran juga terjadi di kilang Cilacap.