BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Penanganan drainase yang dangkal serta tersumbat bahkan buntu karena ditutup di kawasan pandan sari harus melibatkan semu pihak.
Penyelesaian komprehensif harus dilakukan meskipun secara bertahap mengingat kawasan ini termasuk yang sangat crowded soal drainase.
Sekretaris Komisi III DPRD Balikpapan Ali Munsyir Halim mengatakan pihaknya akan mengundang rapat dengar pendapat dengan seluruh pihak untuk penyelesaian secara menyeluruh.
“Drainase disini ada pendangkalan dan pemanfaatan drainase tidak sesuai peruntukan sehingga mampet. Nah ini harus ada kordinasi- kordinasi yang lebih lengkap dari PU, Kecamatan, dinas perdagangan. Ini tidak bisa penanganan secara parsial,” tandasnya saat sidak drainase kawasan Pasar Pandan Sari, Selasa siang (9/12/2019)
Karena itu menurut Ali perlu dibuat program yang berkelanjutan tidak berhenti dalam satu kali APBD tapi berkelanjutan.
” Dari sisi anggaran kami akan mendesak dalam rapat RDP ke Dinas PU dan perdagangan, “ujarnya.
Kabid Pengairan Dinas PU Rita sudah pernah meminta difasilitasi untuk pembenahan drainase yang buntu di depan ruko -ruko ” Karena ada saluran yang ditutup sampai crosaing kesana. Hilirnya bermasalah, Dari sana nggak turun karena hilir,”tandasnya.
Rita juga menyebutkan PU kota susah memiliki perencanaan hanya saja dua kali pelaksanaan anggaran, dananya tidak disetujui. Disamping itu aliran drainase juga diklaim milik lahan warga sehingga pihaknya tidak dapat melakukan pekerjaan.
“Ada warga yang dia ngak mengizinkan aliran lewat situ karena lahan itu miliknya. Sebenarnya aliran air lewat situ. Udah pakai polisi, Pol PP ngak bisa,” ungkapnya.
Rita juga menjelaskan PU telah melakukan perbaikan revitalisaai drainase depan apartemen Pertamina. Ada dua crosaing aliran buangan air yakni satu ke arah Selatan dan satunya lagi drainase pertengahan apartemen ke arah pasar Pandan Sari.
” Nah itu yang nggak bisa pak ” katanya saat mendampingi Komisi III DPRD sidak.