Top Header Ad
Top Header Ad

KPK Luncurkan PERISAI Sekolah 2025: Misi Bangun Generasi Antikorupsi Dimulai dari Ruang Kelas

Gedung KPK / ilustrasi
Gedung KPK / ist

JAKARTA, Inibalikpapan.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi meluncurkan Program Penguatan Integritas dan Antikorupsi (PERISAI) Sekolah 2025, sebagai bagian dari strategi jangka panjang membentuk Generasi Emas 2045 yang bebas korupsi.

Selama tiga hari, 17 sekolah dari wilayah Jabodetabek menjalani pelatihan intensif di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta.

Berbeda dari program sebelumnya, PERISAI 2025 fokus pada guru dan ekosistem sekolah sebagai garda depan pencegahan korupsi. Bukan teori di atas kertas, tapi pembiasaan nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan pendidikan.

“Guru tidak harus jadi penegak hukum, tapi mereka adalah penggerak nilai kejujuran dan integritas,” ujar Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, saat membuka pelatihan, Selasa (24/6/2025).

Pendidikan Jadi Garda Pertama, Bukan Tembok Terakhir

KPK menekankan bahwa pendidikan antikorupsi harus menyentuh akar karakter peserta didik, dimulai dari sikap guru, sistem tata kelola sekolah, hingga interaksi sosial di lingkungan pendidikan.

Direktur Jejaring Pendidikan KPK, Dian Novianthi, menjelaskan bahwa PERISAI adalah pengembangan dari program Anti-Corruption Academy (ACA), kini dengan pendekatan lebih menyeluruh dan strategis.

“Kami ingin sekolah menjadi ekosistem yang mencegah korupsi sejak dini, bukan sekadar tempat belajar akademik,” jelas Dian.

BACA JUGA :

Terintegrasi dengan Stranas PK dan PAK: Pendidikan Antikorupsi Masuk Arus Utama

Program PERISAI telah dikaitkan secara langsung dengan dua kerangka kebijakan nasional:

  • Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK)
  • Strategi Nasional Pendidikan Antikorupsi (Stranas PAK)

Langkah ini menjadikan sekolah sebagai pilar utama dalam arsitektur pencegahan korupsi nasional—sebuah pendekatan akar rumput yang selama ini minim dieksplorasi secara serius.

Dari TK hingga SMA: Pendidikan Integritas Bukan Sekadar Ceramah

Beberapa sekolah peserta telah menerapkan nilai-nilai antikorupsi secara konkret

TK Permai membiasakan murid mengembalikan barang yang bukan miliknya.

“Sederhana, tapi kuat membentuk karakter,” ujar Kepala Sekolah, Syukur Karunia Indahwati.

SMAN 1 Citeureup telah menilai aspek kejujuran dan tanggung jawab dalam asesmen ujian. “Kami gunakan parameter integritas sebagai indikator utama,” kata Wakil Kepala Sekolah, Ika Yanti Sholihah.

Tindak Lanjut dan Replikasi: Sekolah Jadi Role Model Nasional

Program ini tak berhenti di pelatihan. Setiap sekolah akan menyusun rencana aksi tiga dimensi:

  1. Penguatan karakter siswa,
  2. Pengembangan budaya sekolah yang sehat, dan
  3. Perbaikan tata kelola institusi pendidikan.

KPK berharap sekolah-sekolah ini menjadi model nasional yang bisa direplikasi oleh madrasah dan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia./Info Publik

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses