BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Maraknya perbincangan mengenai LGBT dan kabar jumlah pelaku LGBT mencapai 2000 orang di Balikpapan, menjadi alasan Komisi IV DPRD Kota mengunjungi kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) kawasan gunung Pasir, Rabu siang (17/10/2018).

Kunjungan ini juga untuk mengetahui sejauhmana oknum warga kota Balikpapan yang menderita kelainan seks ini tergabung dalam kelompok LGBT ini. Dalam sidak ini, Komisi IV DPRD Balikpapan sambut oleh sejumlah pengurus P2TP2A sahabat keluarga Balikpapan.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Mieke Henny mengatakan LGBT bukanlah sebuah kejahatan namun kelainan jiwa yang terjadi pada seseorang. Untuk itu Komisi IV meminta P2TP2A untuk terus gencar melakukan kegiatan sosialisasi tentang pencegahan maraknya LGBT ini sebagai tindakan preventif.
“Kasus lagi marak ini LGBT bukan kejahatan tapi kelainan jiwa. Di medsos sekian ribu tapi kevalidan masih kita cari tahu,” katanya.

Henny menambahkan, Komisi IV juga berencana akan melakukan studi banding ke Jakarta untuk penanganan kasus LGBT.
“Besok kami di Jakarta cari tahu soal LGBT karena disana lebih marak. Hal apa yang membuat LGBT kok mereka terang-terangan apakah ada politik, sensasi saja kita belum tahu masih abu-abu,” ujarnya.

Sementara untuk kasus kekerasan seksual, Mieke juga meminta Komisi IV DPRD dilibatkan dalam tindakan preventif karena akan terkait pada fungsi anggaran yang perlu direncanakan oleh P2TP2A.

Berdasarkan data di tahun 2017 kekerasan seksual fisik dan psikis yang terjadi di Balikpapan ada sebanyak 153 kasus.

“Hingga September 2018 ini kejahatan tersebut ada sebanyak 96 kasus,” tutur Anggota Kordinator Divisi Pelayanan dan Pemulihan Sri Suhartiwi.

Sri mengatakan LGBT merupakan prilaku yang menyimpang yang bisa disebabkan faktor genetic, lingkungan dan ekonomi. Nmaun dari semua itu, faktor genetik lah yang sulit disembuhkan.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version