BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Nelayan Balikpapan membutuhkan alat penangkal petir khususnya disaat cuca ekstrem saat ini. Pasalnya, sudah tiga rekan mereka tahun ini yang tewas karena disambar petir saat melaut.

“Itu yang mengusulkan keluarga korban yang pekan lalu nelayan kita meninggal disambar petir. Alasan supaya tidak terjadi pada nelayan lagi,” ujar Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bahtera Manggar Balikpapan, Salamak.

“Mereka usulkan ke kita untuk sampaikan ke Dinas Pertanian. Waktu itu kita sampaikan ke stafnya nanti kita ajukan kembali ke kepala dinasnya,”

Salamak mengatakan, kasus nelayan disambar petir saat melaut terjadi sejak 2015 lalu, ketika itu ada kapal nelayan yang disambar petir, beruntung nelayn itu selamat.

“Kapal nelayan hancur tapi nelayan selamat,” ujar Salamak warga Rt 46 Kelurahan Manggar Baru Balikpapan Timur.

Ditengah cuaca ekstrem ini Salamak mengaku, sudah sebulan mereka takut untuk melalut. Karena baru sepekan rekan mereka tewas disambat petir.

“Kita kan melaut tapi cuaca buruk itukan tiba-taiba datang saat kita ditengah laut. Kalau malam ada petir biasanya kita langsung pulang,” ujarnya.

Selain itu lanjut, cuaca ekstrem juga membuat tangkapan mereka jauh dari harapan. sehingga terpaksa nelayan harus berhutang membeli BBM dan kebutuhan melaut guna memenuhi kehidupan keluarga.

“Kami harus berhutang dulu ke pengecer untuk beli solar dan kebutuhan selama melaut. Sementara hasil tangkapan tidak maksimal karena cuaca buruk dan gelombang tinggi,” ujar.

Selama ini, nelayan yang melaut juga menggunakan keberanian alias modal nekat supaya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Apalagi sering terjadi konflik dengan nelayan dari daerah lain yang melaut di laut balikpapan. Mereka mencari ikan dekat rumpon kami sehingga harus kami usir,” ujarnya.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version