Ongkir Jadi Salah Satu Kendala Produk Industri Kreatif, JNE Siap Akomodir

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Tingginya ongkos kirim bagi produk industri kreatif terutama industri kecil mikro (IKM) pada era perdagangan digitalisasi menjadi kendala sekaligus tantangan.

Karena itu untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif di industry kecil mikro Balikpapan terutama terkait operasional ongkos kirim, JNE memfasilitasi dengan menyediakan paket pengiriman dengan biaya untuk seluruh paket dengan berat minimum 10 kg.

JNE meluncurkan layanan JTR atau JNE Trucking di platform Bukalapak pada Februari 2018 lalu. Layanan ini akan mengakomodir permintaan pelapak yang berjualan benda besar, dengan berat minimum 10 kilogram seperti mebel, furniture, motor, dan lainnya dengan harga yang lebih terjangkau.

“Nama nya JTR (JNE Trucking servis ) ini khusus IKM yang sifatnya bagishifment,” ujar Head of Marketing Communication Division JNE Mayland Hendar Prasetyo saat kegiatan Kopiwriting –Kompasiana bersama media dan bloger Balikpapan, di Blue Sky, Kamis petang (26/10/2018).

Dengan program ini, biaya pengiriman pakai JTR seperti Balikpapan – Jakarta, tariff pengiriman sekitar Rp115 ribu jika menggunakan JNE regular sebesar Rp270 ribu.

Menurut Hendar pihaknya siap mendukung dan bekerjasama dengan pelaku usaha, pemda, dalam pengembangan IKM, UMKM dalam menjalankan strategi pendistribusian produknya. Pihaknya juga kerap kumpul bareng guna terus memberikan pelayanan yang memberikan pengaruh positif bagi perkembangan usaha mereka.

“Kita juga memiliki layanan intracity 4 jam dan intracity COD. Ini sebenarnya upgrade pelayanan yang sebelumnya dalam kota saja 1 hari tapi kini 4 jam saja,” urainya.

Pembangunan infrastruktur juga ikut berpengaruh pada perkembangan industry kreatif skala kecil maupun besar salah satu akses pembangunan infrastruktur jalan tol Balikpapan- Samarinda. Biaya logistik diperkirakan akan turun jika ini teralisasi.

Dahlia Gracendy, Head of Marketing Snack Kampoeng Timoer mengaku hal itu. Menurutnya biaya ongkir menjadi salah satu persoalan yang harus dijalani dan disiasati dengan baik. Produk kepiting Kampung Timur masuk kategori makanan ringan namun ongkos kirim cukup mahal sehingga saat produk berada diluar kota harganya sudah tidak kompetitif.

Baca juga ini :  Soal Pelantikan Jadi Panglima TNI, Andika Perkasa : Saya Belum Dikasih Tahu

“Produk kami masuk dalam kategori makanan ringan yang oleh ekspedisi selalu dikenakan volume dalam pengirimannya jadi kalau ketika produk kami sampai di pulau Jawa harganya sudah tidak kompetitif, sangat kontradiktif dengan pasar di pulau Jawa,” bebernya.

Karena itu pihaknya menyambut baik pelayanan harga ongkir yang ditawarkan JNE.
“kita memang kerap pakai jasa JNE kita akan kaji untuk lakukan kerjasama dengan produk layanan yang ditawarkan itu (JTR),” tuturnya.

Dorjte Marpaung menrima cinderamata dari JNE Balikpapan

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Balikpapan, Doortje Marpaung mengatakan perkembangan saat ini memaksa pelaku umkm atau IKM makin kreatif juga harus mampu menciptakan sinergi.

Apalagi Balikpapan salah satu kota yang diuntungkan karena letaknya sangat strategis, dimana terdapat Bandara Udara Internasional dan Pelabuhan Laut berskala internasional.

“Perbaikan SDM, inovasi juga sinergi penting bagi perkembangan usaha industry kreatif, pemerintah siap bekerjasama dengan pelaku usaha dan stakeholder lainya,” katanya dalam kegiatan Kopiwriting.

Lanjut, Doortje tantangan yang kerap dihadapi oleh UMKM saat ini adalah bagaimana terus menjaga konsisten kualitas produk, harga yang mampu bersaing hingga persoalan memanfaatkan teknologi untuk marketing melalui media sosial.

“Potensi baik usaha kuliner maupun kerajinan dan ekonomi kreatif potensi besar hanya perlu dikelola maksimal dan lebih baik lagi,” tukasnya.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.