BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com —- Dinas Kesehatan Kota Balikpapan menemukan pertambahan kasus terkonfirmasi positif saat ini didominasi dari orang tanpa gejala (OTG) yang akan berangkat ke luar kota atau datang ke Balikpapan.
Dari beberapa kasus yang ada seperti BPN 42 hingga BPN 60 ini terjadi dari OTG yang diketahui hasil skrining rapid test yang ditindaklanjuti dengan swab.
Kepala DKK dr Andi Sri Juliarty menyebutkan justru penularan transmisi lokal tidak ditemukan.
“Dari pengamantan pasca lebaran bahwa kasus transmisi lokal tidak ada sampai hari ini. Yang banyak dari kita dari BPN42 sampai sekarang (BNP60) adalah pasien yang terskrining memang akan keluar ke Balikpapan atau masuk ke Balikpapan karena ada pekerjaan,” jelas kepala DKK dr Andi Sri Juliarty.
Menurutnya telah terjadi tren perubahan kasus dalam dua minggu ini bahwa terkonfirmasi positif kini banyak dari OTG. “Ada perubahan tren dalam dua pecan ini yang prediksi kita akan terjadi gelombang kedua dari idul fitri (penularan transmisi lokal) ini tidak terjadi karena salah satunya baik kewaspadaan kita pada kenaikan isa almasih dan idul fitri. Sampai sekarang tidak ada kasusnya,’ ungkapnya.
Dia juga menyinggung dalam menuju new normal untuk bidang kesehatan tidak ada pelonggaran, menurutnya upaya pencegahan, upaya pelayanan dan rehabilitasi tetap kita melakukan optimal.
“Untuk itukita melakukan lagi kegiatan skrining masal. Dari skrining masal ada perbedaan bahwa hasil rapid tes skrining masal tidak langsung di swab tapi dilakukan pemeriksaan dua kali (rapid),” jelasnya lagi.
Jika ada dalam skrining masal ada reaktif maka akan dipanggil kembali untuk rapid kedua dengan alat yang berbeda kemduian dilakukan centrifius baru dilakukan langkah apakah swab atau tidak.
“Jadi tidak usah khawatir ini masyarakat takut mengikuti skrining massal. Jika pemeriksaan pertama ditemukan reaktif kami panggil dilakukan pemeriksaan rapid kedua dengan alat berbeda di centrifius. Kemudian jika reaktif lagi kita lakukan swab,” terangnya.
Dia juga menambahkan dengan banyak OTG belum tentu mempengaruhi grafik R Nought karena rumus R-No itu adalah penularan.
“Sementara kita meningkat bukan penularan tapi datang satu-satu. Orang mau bernagkat ketemu satu, orang mau datang ketemu satu. Jadi tidak meninngkatkan kurva R-No. kecuali yang datang ini menulari ditempat kerja,” katanya.
Posisi Balipapan untu grafik R-No masih diangka satu. “Masih satu,” tukasnya.