Top Header Ad

Pedagang Menunggak Retribusi, Pemkot Ambil Alih Petak di Pasar Inpres Kebun Sayur

Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan H Haemusri Umar

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com– Dalam kunjungan Komisi II DPRD Kota Balikpapan bersama Dinas Perdagangan (Disdag) ke Pasar Inpres Kebun Sayur, ditemukan petak-petak yang bertuliskan, “Petak Ini Diambil Alih oleh Pemerintah Tidak Bayar Retribusi.” 

Hal ini merupakan tindak lanjut atas banyaknya pedagang yang menunggak pembayaran retribusi pasar.

Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar, mengungkapkan bahwa total tunggakan retribusi para pedagang mencapai Rp 800 juta. Padahal, retribusi yang dikenakan hanya sebesar Rp 270 ribu per bulan.

“Ini sebenarnya hanya peringatan. Namun, masalah ekonomi masyarakat memang berdampak pada kegiatan di pasar ini,” ujar Haemusri, Sabtu (19/1/2025).

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan peringatan kepada para pedagang agar membayar retribusi tepat waktu. “Kami sudah sering memberikan peringatan, tetapi retribusinya tetap macet,” tambahnya.

Sebagai solusi jangka panjang, revitalisasi pasar menjadi opsi yang diusulkan. Haemusri mencontohkan keberhasilan revitalisasi Pasar Klandasan yang meningkatkan kepatuhan pedagang terhadap pembayaran retribusi.

“Dulu di Pasar Klandasan juga pedagang tidak mau bayar retribusi, tapi setelah revitalisasi, mereka harus melunasi retribusi sebelum menempati lapak,” jelasnya.

Namun, revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur memerlukan tahapan, termasuk pembersihan dan penertiban petak-petak yang melanggar aturan. Salah satu temuan adalah pembangunan toilet di dalam lapak, yang dianggap melanggar struktur pasar.

“Ini sudah menyalahi aturan dan akan segera ditindak,” tegas Haemusri.

Disdag Balikpapan telah menyiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk revitalisasi Pasar Inpres Kebun Sayur. Pelaksanaannya akan diusulkan dalam rapat koordinasi pemerintah. Jika anggaran daerah terbatas, Disdag akan mengajukan bantuan dari pemerintah provinsi.

“Kami berharap revitalisasi ini dapat segera dilakukan agar kondisi pasar lebih tertib dan pedagang lebih taat membayar retribusi,” pungkas Haemusri.***

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.