BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pekerja pada sektor perkebunan kelapa sawit mencapai 5 juta. Demikian disampaikan Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kaltim Muhammadsjah Djafar
“Diantara pekerja itu, peran pekerja perempuan sangat penting dalam perkebunan kelapa sawit,” ujarnya, Kamis (08/09/2022)
Di mengatakan, para pekerja perempuan di perkebunan sawit diantaranya pengendalian gulma, penyemprotan material kimia hingga memungut brondolan dari buah yang dipanen.
.
“Perlindungan hak-hak pekerja perempuan di perkebunan kelapa sawit sudah menjadi keniscayaan. Dan kondisi ini diharapkan mampu mendorong industri sawit yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan sosial pekerja,” ujarnya.
Sementara Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, mengungkapkan, sangat penting melindungi pekerja perempuan di perkebunan kelapa sawit, terutama yang bekerja di perusahaan.
“Mudah-mudahan teman-teman para pengusaha di Gapki bisa terus memperhatikan ramah pekerja perempuan ini,” ujarnya
Apalagi lanjut dia, perlindungan terhadap pekerja perempuan sudah diatur dalam perundang-undangan agar perusahaan lebih memperhatikan pekerja perempuannya.
Hadi pun mengimbau sekaligus mengajak perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit yang belum bergabung dengan GAPKI agar segera berhimpun.
“Dengan bergabung di Gapki, tentu banyak hal yang bisa selesaikan bersama dan banyak pula hal yang bisa dikerjasamakan serta sinergikan, sehingga aktivitas kelapa sawit semakin luar biasa,” ujarnya
Dalam kesempatan itu, Hadi membuka Sosialisasi dan Workshop Perlindungan Pekerja Perempuan Perkebunan Kelapa Sawit di Kaltim di Ballroom Hotel Gran Senyiur Balikpapan,
Sosialisasi dan workshop di gelar selama dua hari 8-9 September dengan narasumber pejabat Disnakertran Kaltim, DKP3A Kaltim, Kemnaker RI dihadiri Kepala Dinas Perkebunan Ujang Rachmad, Ketua DPP Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo, Kadin, BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Kalimantan, Direktur BPDPKS dan GAPKI Pusat. (adpimprovkaltim)