BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kampung Siaga Bencana (KSB) menggelar pelatihan hydrant kering di Kampung Atas Air Kelurahan Margasari Balikpapan, Sabtu (25/02/2023).
Pelatihan tersebut dalam rangka meningkatkan kemampuan warga dalam tanggap bencana sekaligus pemantapan anggota KSB di Margasari.
Hydrant kering sendiri selama 5 tahun terakhir sudah ada di wilayah pemukiman kampung atas air, namun selama itu pula belum pernah di uji cobakan.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi mengenai pengenalan alat pemadaman basah seperti nozzle, APD, hydrant kering dan cara penggunaannya.
“Ketika hydrant kering sudah mulai dioperasikan, maka kebakaran sudah pada level api puncak yang mana suhu api tinggi dan risiko yang diakibatkanpun juga tinggi. Maka dari itu, pemadaman tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan APD karna alasan keselamatan” ujar Pemateri dari BPBD Kota Balikpapan, Frans Martin
“Hal ini sering tidak diperhatikan oleh masyarakat umum ketika bencana kebakaran melanda pemukiman mereka. Kondisi pemukiman kampung atas air menjadi alasan kenapa pelatihan seperti sangat tepat karena api dapat diprediksi akan sangat cepat membesar dan menyebar,” kata Frans menjelaskan.
Setelah sesi pemaparan materi, masyarakat diajak langsung untuk praktek dimulai dengan memfungsikan hydrant kering yang ada di RT 32, RT 15, RT 29 dan RT 30 Kelurahan Margasari.
Air yang dibawa oleh mobil damkar UPTD Wilayah Barat dihubungkan dengan siamese connection di pangkal pipa. Air mengalir ke sepanjang pipa dan keluar melalui hydrant, hydrant dipasangakan selang yang sudah tersambung nozzle, nozzle ini digunakan untuk menembakkan air ke sasaran.
Pelatihan dilanjutkan dengan briefing sistem kerja alat oleh Ketua KSB Margasari, Abdal dan Ketua KSB Baru Tengah, Imam Basuni. Masyarakat yang terlibat dalam pelatihan ini mendapat kesempatan langsung untuk menggunakan APD lengkap dan menembakkan air ke sasaran.
“Bahwasanya masyarakat ini adalah relawan yang harus mengerti mengenai cara berfikir dan cara bertindak yang sesuai ketika bencana melanda. Maka, ketika masyarakat sudah memiliki kemampuan dan keterampilan, risiko pun dapat dikurangi sebanyak 50%,” ujar Danramil 0905-02 Balikpapan Barat, Mayor Czi M Salim
“Pelatihan ini sangat diperlukan untuk KSB dan juga masyarakat umum di Kampung Atas Air agar ketika panik, masyarakat dapat penik dengan pintar dan mengerti situasi,” kanjut Salim.
Pjs. Area Manager Comm, Rel, dan CSR PT KPI Unit Balikpapan Lifania juga menyampaikan harapannya, agar simulasi Hydrant Kering ini dapat menambah kemampuan kelompok KSB, juga masyarakat kampung atas air.
“Pelatihan ini merupakan pelengkap pelatihan sebelumnya yaitu edukasi penanganan bencana di skala Rumah Tangga untuk Ibu Rumah Tangga, Pelatihan Pemadaman Basar dan Pelatihan menggunakan apar,” ujarnya
“Dengan berbagai pelatihan yang telah diberikan semoga dapat meningkatkan kembali upaya masyarakat dalam memitigasi adanya bencana khususnya non alam. Kedepan, anggota KSB juga diharapkan dapat berkontribusi lebih luas dengan berbagai ilmu yang telah diberikan saat pelatihan,” tutup Lifania. (rilis)