BONTANG, Inibalikpapan.com – Pemerintah mendorong pemanfaatan GeNose C19 sebagai alat screening pendeteksi Covid-19 tidak hanya pada moda transportasi kereta api.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meimnta agar produksi GeNose diperbanyak sehingga bisa menjangkau pelayanan public lainnya.

“Jadi kita akan terus memperbanyak penggunaan GeNose untuk kepentingan pelayanan public,” ujarnya, Selasa (23/02)

“Dan nanti tidak hanya di bidang perjalanan. Akan ada skema lain di tempat-tempat yang membutuhkan karena kita lihat GeNose ini telah berfungsi dengan baik,”

Saat ini sudah ada sebanyak 8 stasiun kereta api yang memanfaatkan GeNose yakni Stasiun Pasar Senen Jakarta, Stasiun Gambir Jakarta, Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Bandung, Stasiun Cirebon, Stasiun Tawang Semarang, Stasiun Pasar Turi Surabaya.

Kata dia, sejauh ini tingkat efektivitas GeNose sangat baik dan terus dilakukan penyempurnaan oleh tim peneliti. “Tentu saja kita harus bicara masalah bagaimana bisa diproduksi lebih massif,” ujarnya

GeNoSe C19 merupakan alat pendeteksi virus corona yang dibuat oleh akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mendeteksi adanya virus corona melalui embusan napas.

Penggunaanya sangat mudah. Cukup dengan mengembuskan napas kedalam kantong udara yang kemudian kantong tersebut di masukan ke dalam mesin GeNose. Untuk melakukan tes dengan GeNose, dianjurkan untuk tidak makan atau minum 30 menit sebelum tes.

GeNose C19 telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 dan sudah mulai dimanfaatkan untuk keperluan screening Covid-19. (kemenkopmk)

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version