BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan belum akan menggunakan GeNose sebagai alat deteksi covid-19. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, Rabu (17/03/2021).

Dia mengatakan, hingga kini belum mendapatkan pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait penggunaan GeNose untuk mendeteksi covid-19. Karena masih tetap menggunakan rapid test antigen dan swab PCR.

“Masih menunggu pedoman dari Kementerian Kesehatan. ami belum mendapatkan pendoman untuk penggunaan alat tersebut,” ujar Andi Sri.

“Sehingga untuk diagnosis (covid-19) di Balikpapan tetap mengacu keputusan Menteri yang terakhir Antigen diakui selain PCR,”

Namun kata dia, jika digunakan untuk screening tahap awal ditempat-tempat fasilitas umum kemungkinan bisa. Hanya saja tergantung kebijakan Wali Kota. Karena difasilitas kesehatan tetap menggunakan rapid antigen dan PCR.

“Tetapi jika dijadikan untuk screening ditempat-tempat umum, bisa saja. Kebijakan Bapak Wali Kota,” katanya.

“Tetapi untuk digunakan di fasilitas kesehatan sebagai sarana diagnosa kami lebih memilih tetap mengacu kepada pedoman kementerian kesehatan rapid antigen dan swab PCR,”tandasnya.

Kata dia, alat deteksi buatan Universitan Gajah Mada itu sangat sensitif sehingga akan sangat membingungkan. “Apalagi GeNose katanya sangat sensitif, bau rokok saja dia positif, baru durian dia positif,” katanya.

Hal itu berbeda dengan kebijakan Pemkot Samarinda yang justru telah memiliki 7 unit GeNose yang ditempatkan di rumah sakit daerah maupun empat puskesmas untuk membantu melakukan screening.

Comments

comments

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version