Top Header Ad

Pencegahan Stunting Di Balikpapan, Andalkan Program STMB

Kepala DKK Balikpapan Alwiati

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com   – Pemkot melalui Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan terus menggencarkan berbagai program untuk menangani stunting, yang masih menjadi tantangan besar dalam kesehatan masyarakat.

Salah satu strategi utama yang akan dilanjutkan yakni pendampingan intensif bagi ibu hamil dan balita, melibatkan berbagai pihak. Mulai dari tenaga kesehatan hingga komunitas masyarakat.

Kepala DKK Balikpapan Alwiati, menegaskan bahwa pencegahan stunting dilakukan melalui serangkaian intervensi. Termasuk pemeriksaan ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, serta pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin.

“Kami memberikan pendampingan yang intensif kepada ibu hamil dan balita, termasuk pemberian makanan tambahan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala,” ujar Alwiati kepada media, Rabu (12/3/2025).

Dijelaskan, program ini bertujuan untuk memastikan asupan gizi yang cukup, karena faktor nutrisi menjadi kunci utama dalam pencegahan stunting sejak dalam kandungan.

Selain intervensi ibu hamil, DKK juga melakukan pencegahan sejak usia dini dengan membagikan tablet tambah darah kepada remaja. Khususnya murid kelas 5 SD hingga pelajar SMA, guna mencegah anemia.

“Kami ingin mencegah anemia pada remaja agar dapat tumbuh sehat dan memiliki kesiapan yang baik untuk masa depan. Ini juga penting untuk memastikan generasi berikutnya tidak terpengaruh stunting akibat kekurangan gizi,” tambah Alwiati.

Ia menjelaskan bahwa anemia pada remaja putri berisiko menyebabkan kekurangan gizi terhadap bayi yang akan dilahirkan kelak, sehingga intervensi dini diperlukan untuk memutus rantai stunting.

Pemenuhan Gizi Ibu Hamil

Selain upaya langsung dalam pemenuhan gizi, DKK juga menggalakkan program pola hidup bersih dan sehat, termasuk meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan serta mencegah buang air besar sembarangan (ODF).

Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi salah satu inisiatif utama dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung pertumbuhan anak.

“Intervensi berbasis masyarakat ini sangat penting, karena lingkungan yang bersih dan sehat berkontribusi terhadap tumbuh kembang anak. Kami juga melibatkan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan,” jelas Alwiati.

Dengan berbagai langkah preventif yang terus diperkuat, DKK Balikpapan optimis angka stunting akan mengalami penurunan signifikan. Saat ini, angka resmi masih dalam tahap verifikasi oleh Kementerian Kesehatan RI. Namun Alwiati yakin bahwa program yang telah berjalan akan membuahkan hasil positif.

Pemantauan dan pendampingan akan terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan anak-anak di Kota Balikpapan tumbuh sehat. Bebas dari stunting, dan siap menghadapi masa depan dengan optimal.***

Tinggalkan Komentar

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.