BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Sekitar 2000 santri dari 25 pondok pesentren se Balikpapan ambil bagian dari peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober di lapangan Merdeka, Selasa pagi (22/10/2019).
Upacara dipimpin Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi dihadiri wakil wali kota Rahmad Mas’ud bersama jajaran kepala OPD, pimpinan pondok pesantren di Balikpapan.
Dalam kegiatan ini, masyarakat dihibur dengan penampilan anggota Pagar Nusa dalam memperagakan ilmu tenaga dalam seperti memecahkan batako dengan tangan, kepala. Mematahkan batang tebu dengan cara dipukulkan ke badan, tangan dan paha.
Selain itu diperlihatkan seorang anggota pagar nusa dari NU, perutnya ditempatkan diatas paku dengan alas papan lalu dilindas sepeda motor yang berboncengan. Selain itu juga dipersebahkan sejumlah tarian dari para santri.
Menarik, juga diluncurkan kaligrafi Mushaf Al Quran yang membutuhkan waktu 313 hari untuk pembuatan oleh 17 kaligrafer asal Balikpapan.
Ketua Panitia Pelaksana Hari Santri Nasional Kota Balikpapan Miftahul Ulum menjelaskan Peringatan Hari Santri di Balikpapan diawali perlombaan sejak 13 Oktober lalu di Masjid Islamic Balikpapan yang diikuti lebih dari 300 peserta dari pondok pesantren dengan tujuh cabang lomba.
“Dilanjutkan dengan karnaval 20 Oktober kemarin yang diikuti 81 kontingen. Puncak hari ini upacara hari santri langsung irupnya pak walikota juga dihadiri oleh wakil walikota. Tahun ini kita mengusung tema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia,” jelasnya, (22/10/2019).
Dalam upacara Hari Santri juga diluncurkan penulisan mashab Al quran selama 313 hari oleh 17 kaligrafer di Balikpapan. wali kota bersama wakil walikota, muspida melakukan penandaan di lafal kaligrafi al quran di atas kertas yang diimpor dari Jerman. Nanti berat dari kaligrafi Al Quran memiliki berat kurang lebih 60 kg.
“Diharapkan Mashab Al Quran nanti akan menjadi wisata religi karena akan ditaruh di masjid Madinatul Iman Islamic Center,” ungkapnya.
“Tentu ada filosofinya diharapkan masyarakat dengan Mashab ini mengingatkan terutama umat islam khususnya di Balikpapan lebih meningkatkan interaksinya terhadap Alquran baik itu tilawah membaca, tadabur mempelajari dan memahami, menghayati dan mengamalkan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari ,” terangnya.
Dihari santri ini kan sudah didapatkan dari dua ribu lima belas mungkin sampe dengan hari ini seperti apa sih pak kesetaraan pesantren atau yang didapat dalam hal pendidikan ya
Terkait SDM Santri, Miftahul Ulum menilai bahwa Santri sampe hari ini sudah mampu bersaing dengan anak anak yang lain apalagi sekarang pesantren sudah ditetapkan Undang Undangnya Pesentren sehingga termotivasi untuk meningkatkan SDM dari santri itu sendiri. “Dan itu terbukti banyak santri santri kita yang bisa bersaing dalam bidang sains dan teknologi tidak hanya di dalam negeri bahkan di luar negeri,” tandasnya.